Bulog Pertanyakan Data Stok Beras NTB yang Surplus Ratusan Ribu Ton

Seharusnya harga beras di NTB lebih murah dari Bali dan NTT

Mataram, IDN Times - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre NTB mempertanyakan keberadaan stok beras yang disebut surplus ratusan ribu ton di Nusa Tenggara Barat (NTB). Menipisnya stok beras di NTB menyebabkan Bulog mendatangkan beras impor dari Jawa Timur (Jatim).

Pada bulan Desember ini, Bulog Divre NTB akan mendatangkan beras impor sebanyak 17 ribu ton secara bertahap. Beras ini akan digunakan memenuhi stok di NTB untuk program bantuan pangan dan operasi pasar.

"Bulog mempertanyakan di mana berasnya. Produksi sampai 900 ribu ton, rinciannya seperti apa. Di tingkat petani, penggilingan, distributor, pasar berapa. Pedagang atau toko luar pasar berapa, konsumen berapa," kata Kepala Bulog Divre NTB David Susanto, Kamis (14/12/2023).

1. Bulog tak membantah NTB surplus beras

Bulog Pertanyakan Data Stok Beras NTB yang Surplus Ratusan Ribu TonKepala Bulog Divre NTB David Susanto. (IDN Times/Muhammad Nasir)

David mengatakan Bulog tidak membantah bahwa NTB surplus beras setiap tahun. Ia juga yakin seratus persen NTB surplus beras. Dari produksi beras di NTB sekitar 900 ribu ton per tahun, NTB mengalami surplus kurang lebih 300 ribu sampai 350 ribu ton per tahun.

"Tapi surplus ini diperdagangkan. Belum tentu barang itu kondisinya di sini. Barangnya di mana sekarang. Tapi perincian barangnya apakah ada di petani berapa, di penggilingan berapa. Berasnya di mana," tanyanya.

Baca Juga: Capres Anies Baswedan Kampanye di NTB Pekan Depan, ini Jadwalnya!

2. Idealnya harga beras di NTB lebih murah

Bulog Pertanyakan Data Stok Beras NTB yang Surplus Ratusan Ribu TonSejumlah warga Lotim yang menjadi buruh panggul beras di gudang Bulog Lotim (Ruhaili)

Idealnya, kata David, harga beras di NTB akan lebih murah dari Bali dan NTT karena stoknya surplus. Dalam hal ini, kata David, ia tidak mempersoalkan angka produksi beras di NTB, tetapi lebih kepada stok beras tersebut ada di mana saat ini.

"Ayolah hitung yang benar, di mana stok itu. Makanya Bulog datangkan beras dari luar gak ada yang protes. Kalau beneran gak akan begini, khusus NTB. Karena beras ke luar NTB gak ada yang hitung," terangnya.

3. Gabah NTB banyak dibawa keluar daerah

Bulog Pertanyakan Data Stok Beras NTB yang Surplus Ratusan Ribu TonAsisten II Setda NTB Fathul Gani. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Penjabat Sekda NTB Fathurrahman yang dikonfirmasi di Mataram, Jumat (15/12/2023) sore, mengatakan akan mengecek data stok beras yang dipertanyakan Bulog.

Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB Fathul Gani menyebutkan target produksi padi di NTB pada 2023 sebanyak 1,32 juta ton GKG. Sampai bulan Oktober, produksi padi di NTB diperkirakan mencapai 1,382 juta ton gabah kering giling (GKG).

Jumlah produksi gabah sebanyak 1,382 juta ton setara dengan beras sebanyak 890 ribu sampai 900 ribu ton. Sementara, kebutuhan beras di NTB berkisar antara 538 ribu ton sampai 550 ribu ton dalam setahun. Sehingga NTB surplus beras sebanyak 300 ribu ton setiap tahun.

Tetapi, kata Fathul, persoalan yang dihadapi banyak gabah produksi petani NTB yang dibawa keluar daerah seperti ke Pulau Jawa.

Untuk itu, Gubernur NTB telah mengeluarkan Pergub mengenai pengendalian gabah keluar NTB. Organisasi Perangkat Daerah terkait membuat posko penjagaan di Pelabuhan Lembar Lombok Barat untuk mengendalikan gabah NTB keluar daerah.

Baca Juga: Harga Tembus Rp130 Ribu, Cabai NTB Dikirim Pakai Pesawat ke Batam

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya