BPS Perkirakan Produksi Padi NTB Januari-April Turun 274,33 Ribu Ton

Akibat penurunan luas panen

Mataram, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB memperkirakan potensi produksi padi pada periode Januari-April 2024 turun sebesar 274,33 ribu ton. Potensi penurunan produksi padi disebabkan menurunnya luas panen sebesar 43,46 ribu hektare atau 27,36 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 yakni 158,85 ribu hektare.

Kepala BPS NTB Wahyudin di Mataram, Jumat (1/3/2024) menjelaskan pada 2023, luas panen padi mencapai sekitar 287,51 ribu hektare dengan produksi padi sebesar 1,54 juta ton gabah kering giling (GKG).

Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2023 mencapai 876,27 ribu ton.

1. Luas panen padi pada awal 2024 di NTB menurun

BPS Perkirakan Produksi Padi NTB Januari-April Turun 274,33 Ribu TonKepala BPS Provinsi NTB Wahyudin. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA), realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2023 di NTB mencapai sekitar 287,51 ribu hektare. Luas panen mengalami kenaikan sebesar 17,42 ribu hektare atau 6,45 persen dibandingkan tahun 2022 yaitu sebesar 270,09 ribu hektare.

Puncak panen padi pada 2023 selaras dengan 2022 yaitu pada bulan Maret. Luas panen padi pada Maret 2023 sebesar 73,77 ribu hektare, sedangkan pada Maret 2022 mencapai 84,41 ribu hektare.

Sementara itu, luas panen padi pada Januari 2024 di NTB mencapai 5,97 ribu hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2024 diperkirakan seluas 109,41 ribu hektare. Sehingga, total luas panen padi pada Januari−April 2024 diperkirakan mencapai 115,38 ribu hektare, atau mengalami penurunan sekitar 43,46 ribu hektare atau 27,36 persen dibandingkan periode Januari−April 2023 yaitu sebesar 158,85 ribu hektare.

Baca Juga: Harga Beras Meroket, 38.203 KK di Mataram Terima Bantuan Pangan

2. Produksi padi juga menurun

BPS Perkirakan Produksi Padi NTB Januari-April Turun 274,33 Ribu Tonilustrasi gabah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Wahyudin menambahkan pada Januari 2024, produksi padi di NTB diperkirakan sebanyak 32 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2024 mencapai 570,03 ribu ton GKG.

Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Januari−April 2024 diperkirakan mencapai 602,03 ribu ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 274,33 ribu ton GKG atau 31,30 persen dibandingkan 2023 yaitu sebesar 876,36 ribu ton GKG.

Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2024, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2024 adalah Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Sumbawa.

Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Kabupaten Lombok Utara, Kota Mataram, dan Kota Bima.

3. Potensi penurunan produksi cukup besar di tiga kabupaten

BPS Perkirakan Produksi Padi NTB Januari-April Turun 274,33 Ribu TonPetani sedang menjemur padi hasil panenan.(IDN Times/Daruwaskita)

Wahyudin menyebutkan potensi penurunan produksi padi yang cukup besar pada Januari–April 2024 dibandingkan periode yang sama pada 2023 di NTB terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Bima.

Sementara itu, potensi kenaikan produksi padi pada Januari-April 2024 terjadi di Kabupaten Lombok Utara dan Kota Mataram. Pada Januari 2024, produksi beras diperkirakan sebanyak 18,23 ribu ton, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2024 ialah sebesar 324,66 ribu ton.

Sehingga potensi produksi beras pada Januari−April 2024 diperkirakan mencapai 342,89 ribu ton. Produksi beras mengalami penurunan sebesar 156,25 ribu ton atau 31,30 persen dibandingkan dengan produksi beras pada Januari−April 2023 yaitu sebesar 499,13 ribu ton.

Wahyudin menyebutkan luas panen padi pada 2023 mencapai sekitar 287,51 ribu hektare, mengalami kenaikan sebanyak 17,42 ribu hektare atau 6,45 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 270,09 ribu hektare.

Produksi padi di NTB pada 2023 sebesar 1,54 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 85,59 ribu ton atau 5,89 persen dibandingkan produksi padi pada 2022 yaitu sebesar 1,45 juta ton GKG.

"Produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 876,27 ribu ton, mengalami kenaikan sebanyak 48,75 ribu ton atau 5,89 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 827,52 ribu ton," sebutnya.

Baca Juga: Peringatan BMKG, 63 Kecamatan di NTB Waspada Curah Hujan Tinggi

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya