Belajar dari 'Swiss Kecil' yang Dongkrak 10 Juta Kunjungan Wisatawan

Kunjungan wisatawan ke NTB kalah dari Kota Batu

Mataram, IDN Times - Sebagai daerah yang sedang menggalakkan pengembangan sektor pariwisata, Pemda kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat (NTB) patut mencontoh Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

Meski potensi pariwisata Kota Batu tak sekomplet di wilayah NTB, namun kota yang dijuluki De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di Pulau Jawa ini, mampu mendongkrak kunjungan wisatawan sebanyak 10 juta orang lebih pada 2023.

Angka kunjungan wisatawan di Kota Batu lima kali lipat dibandingkan jumlah turis yang melancong ke NTB pada 2023. Dinas Pariwisata Provinsi NTB mencatat, jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik dan mancanegara pada 2023 sebanyak 2 juta orang.

Tahun 2024, Pemkot Batu menargetkan sebanyak 11 juta kunjungan wisatawan, sedangkan Pemprov NTB sendiri menargetkan sebanyak 2,5 juta orang.

1. Suasana Kota Batu mirip Sembalun Lombok Timur

Belajar dari 'Swiss Kecil' yang Dongkrak 10 Juta Kunjungan WisatawanWisata Sembalun di kaki Gunung Rinjani. (IDN Times/Linggauni)

Suasana di Kota Batu mirip dengan daerah Sembalun, Lombok Timur. Daerah Sembalun yang terletak di kaki Gunung Rinjani ini, pernah menyabet predikat World Best Halal Honeymoon Destination pada ajang International Travel Week Abu Dhabi tahun 2016.

Kota Batu juga berada di daerah pegunungan. Kota yang terdiri tiga kecamatan, 5 kelurahan dan 19 desa ini dikeliling berada di kaki Gunung Arjuno, Jawa Timur. Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi NTB bersama Forum Wartawan Pemprov NTB, berkesempatan melakukan studi tiru pengembangan sektor pariwisata di Kota Batu, Kamis (12/9/2024).

Beragam informasi diperoleh terkait strategi meningkatkan kunjungan wisatawan, pengembangan destinasi wisata, menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lewat pengembangan sektor pariwisata.

Kota dengan jumlah penduduk 213.046 jiwa pada 2020 itu, mampu mendongkrak kunjungan wisatawan sebanyak 10 juta orang lebih pada 2023. Persentase penduduk miskin di Kota Batu mengalami penurunan sebesar 0,25 poin, dari 3,31 persen pada Maret 2023 menjadi 3,06 persen pada Maret 2024. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kota Batu pada tahun 2023 yaitu sebesar 6,19 persen.

Baca Juga: Pencarian WNA Rusia yang Hilang di Gunung Rinjani Masih Nihil

2. Sektor pariwisata menjadi prioritas

Belajar dari 'Swiss Kecil' yang Dongkrak 10 Juta Kunjungan WisatawanKepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Batu Dwi Nova Andriani. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Batu, Dwi Nova Andriani menjelaskan Kota Batu berdiri pada 2001, sebelumnya menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Pada 2007, Kota Batu dicanangkan sebagai kota wisata oleh Wali Kota Batu kedua yang seorang businessman.

"Awalnya sektor unggulan Kota Batu adakah pertanian dan UMKM. Kemudian 2007, diprioritaskan sebagai kota wisata. Sektor pariwisata benar-benar diseriusi tahun 2007. Sektor unggulan tiga, yaitu pertanian, UMKM dan pariwisata. Ketiganya saling mendukung," kata Andriani.

Andriani menyebutkan kunjungan wisatawan ke Kota Batu sejak sebelum pandemik dan pascapandemik COVID-19. Pada 2019, kunjungan wisatawan ke Kota Batu sebanyak 7,2 juta orang. Kemudian turun menjadi 2,5 juta orang saat terjadi pandemik COVID-19 di tahun 2020.

Angka kunjungan wisatawan kembali merangkak naik pada 2021 menjadi 4,5 juta orang dan 8,5 juta orang pada 2022. Selanjutnya, melonjak menjadi 10 juta kunjungan wisatawan pada 2023.

"Jumlah kunjungan ini kami hanya mengambil hanya dua sektor usaha yaitu akomodasi dan daya tarik wisata. Kayak resto, kafe, homestay dan vila tidak kami data. Karena kesulitan melakukan pendataan di jasa usaha pariwisata itu," jelasnya.

Dia menyebut ada 138 jasa usaha pariwisata di Kota Batu. Dari ratusan jasa usaha pariwisata, pihaknya hanya bisa melakukan pendataan sampling.

"Dari ratusan jasa usaha pariwisata, kami hanya bisa melakukan sampling di situ, kunjungannya tahun kemarin 10 juta orang lebih. Tahun ini, kami targetkan 11 juta kunjungan wisatawan," sebutnya.

3. Strategi menarik kunjungan wisatawan

Belajar dari 'Swiss Kecil' yang Dongkrak 10 Juta Kunjungan WisatawanDestinasi wisata buatan di Kota Batu. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Andriani menyebutkan sejumlah strategi yang dilakukan Dinas Pariwisata untuk menarik kunjungan wisatawan ke Kota Batu. Selain melibatkan media massa, baik cetak dan elektronik dalam mempromosikan pariwisata Kota Batu, pemerintah daerah juga membuka kerja sama luar negeri.

Kota Batu menjadi anggota Organisasi Promosi Pariwisata untuk Kota-Kota Asia Pasifik atau Tourism Promotion Organization for Asia Pacific Cities (TPO) sejak 2021.

"Di Indonesia ada sekitar 15 anggota TPO, salah satunya Kota Batu dan Kota Surabaya. Sehingga kami bisa memperkenalkan Kota Batu di kancah internasional," ungkapnya.

Selain itu, ada Kota Batu memiliki 70 event pariwisata yang dilaksanakan Dinas Pariwisata berkolaborasi dengan asosiasi pariwisata pada 2024. Andriani menyebut, Kota Batu tidak hanya mengandalkan destinasi buatan seperti Jatim Park untuk menarik kunjungan wisatawan. Tetapi juga pertunjukan seni dan budaya dengan memanfaatkan amphitheater.

"Kota Batu tak hanya terkenal destinasi buatan tetapi juga pertunjukan budaya. Melihat kebudayaan dari Kota Batu yang dikelilingi pegunungan Gunung Arjuno, ada Amphitheater Arjuno Wiwaha. Antusiasme wisatawan luar biasa. Sekali pertunjukan minimal 500 wisatawan yang hadir," tuturnya.

Pimpinan Rombongan Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi NTB Tarmidzi mengatakan Kota Batu dapat menjadi contoh dalam pengembangan sektor pariwisata di NTB. Apalagi, kunjungan wisatawan di Kota Batu sebagai kota yang kecil jauh melampaui kunjungan wisatawan di NTB.

Dibandingkan Kota Batu, NTB memiliki destinasi wisata yang jauh lebih beragam. Mulai dari wisata bawah laut hingga puncak gunung. Selain itu, NTB juga memiliki potensi wisata budaya yang beragam tersebar di 10 kabupaten/kota.

Strategi pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan Kota Batu diharapkan dapat ditiru oleh pemerintah kabupaten/kota di NTB dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Warga Lombok Utara Tewas Terhimpit Speed Boat di Gili Trawangan

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya