Alasan Iqbal Maju Pilgub NTB 2024 Meski Kariernya Mentereng di Kemlu

Gagas pembangunan Jalan Trans NTB

Mataram, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Lalu Muhamad Iqbal menyatakan keseriusannya maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024. Pria kelahiran Praya, 10 Juli 1972 itu membeberkan alasan dirinya maju dalam kontestasi Pilgub NTB 2024, meskipun punya karier yang mentereng di Kemlu.

Iqbal mengungkapkan banyak pertanyaan dari masyarakat apakah dirinya serius maju dalam Pilgub NTB 2024. Ada yang menilai dirinya muncul hanya untuk memecah suara di Pulau Lombok.

"Jadi, tidak ada maksud saya untuk memecah (suara) di Lombok. Sepenuhnya ini adalah keputusan pribadi saya untuk maju. Keputusan ini didasari oleh niat baik," kata Iqbal di Mataram, Minggu malam (31/3/2024).

1. Banyak yang tidak setuju dirinya pulang kampung

Alasan Iqbal Maju Pilgub NTB 2024 Meski Kariernya Mentereng di KemluJuru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal. (IDN Times/Sonya Michaella)

Iqbal mengatakan sebagai diplomat, ia merasa bahwa dirinya sudah mencapai puncak karier. Begitu juga sebagai ASN, dirinya juga mencapai puncak karier sebagai pejabat eselon I di Kemlu. Masa pensiun sebagai ASN juga masih cukup panjang.

Ia memantapkan diri untuk maju dalam Pilgub NTB 2024. Keputusan pulang kampung untuk maju Pilgub NTB 2024, kata Iqbal memang banyak sahabatnya di Jakarta yang tidak setuju. Mereka berharap Mamiq Iqbal, sapaan akrabnya, tetap berkarier di Jakarta.

"Tapi jawaban saya sederhana. Saya mengucapkan terima kasih atas rasa sayang mereka kepada saya. Tetapi saya bilang bahwa ini bukan masalah jabatan, bukan masalah posisi. Ini adalah panggilan jiwa. Sehingga tidak bisa teman-teman memahami ini dengan logika jabatan. Ini logikanya adalah panggilan jiwa," ungkapnya.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2024, ini Jalur yang Rawan Longsor di NTB

2. Keinginan pulang kampung sejak 26 tahun silam

Alasan Iqbal Maju Pilgub NTB 2024 Meski Kariernya Mentereng di KemluSuwinah, TKW asal Lombok Timur saat tiba di Bandara Internasional Lombok, Sabtu (16/3/2024) disambut Jubir Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal. (dok. Istimewa)

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki ini mengatakan banyak yang menanyakan dirinya yang tiba-tiba ingin pulang kampung ke NTB. Tetapi, Iqbal menjelaskan bahwa keinginan pulang kampung bukan tiba-tiba. Tetapi keinginan pulang kampung sudah ada sejak 26 tahun silam.

Saat itu, ayahnya tidak mengizinkan dirinya pulang kampung selama sang ayah masih hidup. Ia kemudian mempersembahkan puncak kariernya kepada kedua orangtua ketika diangkat menjadi Dubes Indonesia untuk Turki oleh Presiden Joko 'Jokowi' Widodo yang dilantik di Istana Negara pada 7 Januari 2019.

"Jadi pulang ini bukan mengejar jabatan tapi menginfakkan diri untuk kampung halaman. Cita-cita pulang ini bukan barang baru tapi sudah lama," tuturnya.

Menurutnya, menjadi gubernur bukan soal jabatan. Ia menyebut jabatan sebagai duta besar jauh lebih mewah dibandingkan sebagai gubernur.

"Jadi kalau hanya mencari kemewahan jabatan, lebih baik saya di Kemlu daripada pulang ke NTB. Tapi sekali lagi masalahnya bukan jabatan," imbuh Iqbal.

Menurutnya, hal yang menarik menjadi gubernur adalah kewenangannya. Dengan kewenangan yang dimiliki jika menjadi gubernur, maka dapat melakukan perubahan dan perbaikan di NTB.

3. Bangun komunikasi dengan pimpinan parpol di NTB

Alasan Iqbal Maju Pilgub NTB 2024 Meski Kariernya Mentereng di KemluLalu Muhamad Iqbal komunikasi dengan Ketua DPW NasDem Rumaksi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Untuk maju sebagai bakal calon gubernur pada Pilgub 2024, Iqbal menyadari bahwa perlu dukungan dari partai politik. Sehingga, dirinya telah membangun komunikasi dengan pimpinan partai politik yang ada di NTB.

Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai politik yang nantinya memberikan rekomendasi ke DPP. Nantinya, DPP partai politik yang memutuskan bakal calon gubernur yang akan didukung pada Pilgub 2024.

"Saya sudah sowan ke hampir semua ketua DPW dan DPD Partai Politik di NTB. Kecuali ada yang belum, dan kita selesaikan dalam waktu dekat. Kita bertukar pikiran terkait situasi di NTB," ucapnya.

Iqbal menyebutkan beberapa gagasannya terkait pembangunan NTB ke depan. Sebagai daerah wisata, pariwisata NTB tidak harus mengikuti Bali. NTB bisa membuat peta jalan pembangunan sektor pariwisata sesuai dengan kondisi sosiokultural masyarakat di Bumi Gora.

"Kalau Bali mengambil quantity tourism, kita bisa memilih quality tourism. Artinya spending wisatawan banyak, lama tinggalnya panjang, dan tidak menciptakan masalah sosial," ujarnya.

Iqbal mengatakan akan membangkitkan lagi pariwisata halal atau moslem friendly tourism yang telah digagas Gubernur NTB periode 2008-2018, M. Zainul Majdi.
Iqbal juga menggagas pembangunan Jalan Trans NTB.

Menurutnya, keberadaan infrastruktur jalan ini dibutuhkan masyarakat dan memiliki dampak sosial ekonomi yang besar.

"Sekarang naik mobil dari Ampenan sampai Sape hampir 14 jam. Kalau dibangun Jalan Trans NTB, waktunya bisa sampai 6 jam," ujarnya.

Baca Juga: Bawaslu NTB Klaim Pemilu 2024 Belum Ramah Disabilitas 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya