6 Kasus Suspek Campak Ditemukan dalam Satu Keluarga di Mataram

kondisi pasien akan dipantau selama 28 hari

Mataram, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB mengonfirmasi penemuan enam kasus suspek campak di Kota Mataram. Enam warga Kota Mataram yang ditemukan suspek campak itu merupakan satu keluarga.

Kepala Dikes NTB dr.Lalu Hamzi Fikri menjelaskan langkah cepat dilakukan Dikes NTB melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) terhadap verifikasi alert suspek campak di Kota Mataram, Rabu (7/2/2024).

"Menghasilkan penemuan kasus suspek campak di Rumah Sakit Bhayangkara, wilayah kerja Puskesmas Tanjung Karang. Terdapat 6 kasus suspek campak yang ditemukan dan merupakan satu keluarga," kata Fikri, Jumat (9/2/2024).

1. Dinkes NTB lakukan pengambilan spesimen

6 Kasus Suspek Campak Ditemukan dalam Satu Keluarga di MataramKepala Dinkes NTB dr. Lalu Hamzi Fikri. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Hasil investigasi Tim Dinkes Provinsi NTB menunjukkan semua kasus suspek campak tersebut tidak memilik riwayat imunisasi. Ada pun upaya yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari kejadian ini dengan pengambilan spesimen dari pasien dan pemberian vitamin A.

"Serta pemantauan kasus yang akan terus dilakukan hingga 28 hari di wilayah Puskesmas Tanjung Karang," terangnya.

Baca Juga: BMKG: Cuaca saat Pencoblosan di NTB Cerah Berawan hingga Hujan Sedang

2. 349 kasus suspek campak di NTB pada 2023

6 Kasus Suspek Campak Ditemukan dalam Satu Keluarga di Mataramfreepik.com

Pada tahun 2023, jumlah kasus suspek campak di NTB sebanyak 349 kasus. Data itu diperbarui dalam NTB Satu Data milik Pemprov NTB pada 3 Oktober 2023 dan merupakan data kasus suspek campak semester I 2023.

Sedangkan data untuk semester II 2023 belum dirilis. Sebanyak 349 kasus campak pada semester I 2023 itu ditemukan di tujuh kabupaten/kota di NTB. Antara lain, Sumbawa, Dompu, Bima, Lombok Utara, Kota Mataram dan Kota Bima.

3. Kasus suspek campak terbanyak di Bima

6 Kasus Suspek Campak Ditemukan dalam Satu Keluarga di MataramTim Dinkes NTB saat turun melakukan investigasi penemuan kasus suspek campak di Kota Mataram. (dok. Dinkes NTB)

Pada 2023, kasus suspek campak paling banyak ditemukan di Bima yaitu sebanyak 203 kasus, terdiri dari 105 laki-laki dan 98 perempuan. Kemudian Kota Bima sebanyak 71 kasus suspek campak, terdiri dari 39 laki-laki dan 32 perempuan.

Selanjutnya, Sumbawa sebanyak 53 kasus suspek campak, terdiri dari 30 laki-laki dan 23 perempuan. Selain itu, Dompu 8 kasus, terdiri dari 3 laki-laki dan 5 perempuan, Lombok Utara 8 kasus suspek campak, terdiri dari 6 laki-laki dan 2 perempuan serta Kota Mataram 6 kasus, terdiri dari 4 laki-laki dan 2 perempuan.

Campak adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus campak (morbillivirus). Penyakit ini sangat menular dan biasanya menyerang anak-anak, walaupun orang dewasa yang tidak pernah divaksin atau belum pernah mengalami campak juga berisiko terkena.

Baca Juga: 20 Juta Surat Suara Didistribusikan, NTB Siap Gelar Pemilu 2024

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya