17 Ribu Ton Beras Impor Mulai Masuk NTB Bulan Desember

Bulog diminta optimalkan penyerapan gabah saat panen raya

Mataram, IDN Times - Sebanyak 17 ribu beras impor akan masuk provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Desember mendatang. Beras impor tersebut akan didatangkan untuk menjamin ketahanan stok pangan di NTB.

Selain menjamin ketersediaan stok pangan di NTB, pemerintah menggelontorkan program bantuan pangan. Masyarakat kurang mampu mendapatkan sebanyak 10 kg per bulan. Sehingga itulah yang menjadi alasan didatangkannya beras impor ke NTB.

"Ini sedang dalam proses, on going sebanyak 17 ribu ton. Desember ini masuk. Mudah-mudahan bisa menutupi. Ada bantuan 10 kg beras per KK setiap bulan. Mau gak mau kita harus menyiapkan itu. Itu sudah kita sepakati bersama," kata Kepala Biro Perekonomian Setda NTB Wirajaya Kusuma dikonfirmasi di Mataram, Rabu (29/11/2023).

1. Bulog tetap berkomitmen membeli gabah petani saat panen raya

17 Ribu Ton Beras Impor Mulai Masuk NTB Bulan DesemberKepala Biro Perkonomian Setda NTB Wirajaya Kusuma. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Wirajaya menjelaskan dirinya sudah berkoordinasi dengan Perum Bulog Divre NTB. Bulog menyatakan bahwa beras impor tersebut sedang dalam proses untuk didatangkan ke NTB.

"Gak segampang membolak-balik telapak tangan. Mereka ada prosesnya, terutama transportasi. Tetapi walaupun mereka mendatangkan beras dari luar NTB, namun tetap pada saat panen raya mereka komitmen akan membeli gabah petani," terang Wirajaya.

Baca Juga: Meski Punya Pabrik, Harga Gula di NTB Jauh Melampaui HET

2. Dorong keleluasaan HPP agar Bulog bisa bersaing dengan pengusaha

17 Ribu Ton Beras Impor Mulai Masuk NTB Bulan DesemberProses panen padi di persawahan. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Dalam rapat koordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), mantan Penjabat Wali Kota Bima ini mendorong ada keleluasaan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Bulog. Berdasarkan HPP terbaru, harga gabah kering giling di tingkat petani sebesar Rp5 ribu per kg.

Sementara kondisi di lapangan, kata Wirajaya, pengusaha berani membeli gabah dengan harga yang jauh lebih mahal bahkan sampai Rp7 ribu per kg. Sehingga, jika pembelian gabah dipatok berdasarkan HPP, maka Bulog kalah bersaing dengan pengusaha.

"Fleksibilitas harga pada saat panen raya, itu sudah kami usulkan ke Bapanas saat rakor. Beberapa provinsi sebagai penyangga pangan nasional seperti NTB, Sulsel, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung supaya Bulog diberikan keleluasaan bersaing dengan pengusaha. Supaya kita ada kebanggan sebagai daerah penyangga pangan nasional," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah tidak akan bisa menahan petani menjual gabahnya di atas HPP. Di satu sisi, Bulog tidak berani membeli gabah dengan harga seperti pengusaha. Karena nantinya bisa menjadi temuan. Untuk itu, perlu ada keleluasaan untuk Bulog menyerap gabah petani dengan kondisi lapangan.

3. Alasan Bulog mendatangkan beras impor ke NTB

17 Ribu Ton Beras Impor Mulai Masuk NTB Bulan DesemberPenyerahan bantuan beras untuk masyarakat miskin di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Selama dua bulan terakhir, beras menjadi pemicu inflasi di NTB. Inflasi NTB berada di atas rata-rata nasional pada bulan September dan Oktober 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, inflasi NTB di bulan Oktober sebesar 2,66 persen. Angka inflasi ini lebih tinggi dibanding angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,56 persen.

Pada bulan September 2023, angka inflasi NTB juga berada di atas rata-rata nasional. Inflasi NTB di bulan September sebesar 2,29 persen, angkanya lebih tinggi dibanding inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,28 persen. Perum Bulog Divre NTB melakukan operasi pasar untuk mengendalikan mahalnya harga beras di NTB.

Kepala Perum Bulog Divre NTB David Susanto menjelaskan sebenarnya stok beras di gudang Bulog cukup untuk memenuhi kebutuhan di NTB sampai Februari 2024. Tetapi, Pemerintah punya program bantuan pangan sehingga membutuhkan tambahan stok beras selain untuk operasi pasar.

Sehingga, pihaknya akan mendatangkan beras sebanyak 17 ribu ton ke NTB pada Desember mendatang. Dengan mendatangkan beras dari luar daerah, menurut David, tidak akan melunturkan posisi NTB sebagai lumbung pangan nasional.

Ia menyebut ketahanan pangan di NTB cukup kuat dan paling bagus di Indonesia. Karena sebelumnya, NTB juga mengirim beras ke sejumlah provinsi di Indonesia. Bulog NTB mencatat jumlah beras yang dikirim ke luar daerah mencapai 22.900 ton pada 2023 ini.

Baca Juga: Jadwal Kapal Rute Lombok - Bali pada Rabu 29 November 2023

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya