11 Persen Warga NTB Masih Buta Huruf, Lombok Tengah Terbanyak

Angka buta huruf pengaruhi IPM

Mataram, IDN Times - Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat penduduk usia 15 tahun ke atas yang buta huruf pada 2022 sebesar 11,03 persen. Sedangkan angka melek huruf di NTB sebesar 88,97 persen.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB Aidy Furqan menyatakan bahwa angka buta huruf yang masih berada di atas 10 persen memang cukup besar. Untuk itu, ia mengajak Pemda kabupaten/kota duduk bareng mencari formula terbaik dalam pengentasan penduduk buta huruf di NTB.

"Perlu kita bersama kabupaten/kota duduk bareng walaupun itu bukan kewenangan provinsi. Kita mencari formula bagaimana caranya di daerah yang ditemukan anak-anak yang tidak melek huruf. Karena angka di atas 10 persen itu juga cukup tinggi di NTB," kata Aidy dikonfirmasi di Mataram, Selasa (9/1/2024).

1. 4 kabupaten tertinggi angka buta huruf di NTB

11 Persen Warga NTB Masih Buta Huruf, Lombok Tengah TerbanyakKepala Dinas Dikbud NTB Aidy Furqan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Berdasarkan data Pemprov NTB dalam NTB Satu Data 2022, ada empat kabupaten yang memiliki angka buta huruf tertinggi atau di atas 10 persen pada 2022. Keempat kabupaten itu antara lain Lombok Tengah 18,27 persen, Lombok Utara 15,75 persen, Lombok Barat 15,10 persen dan Dompu 10,07 persen.

Sedangkan 6 kabupaten/kota lainnya, angka buta hurufnya di bawah 10 persen. Di antaranya, Lombok Timur 9,89 persen, Bima 9,48 persen, Kota Bima 6,30 persen, Kota Mataram 4,41 persen, Sumbawa 4,38 persen dan Sumbawa Barat 3,80 persen.

Baca Juga: BNN NTB Gagalkan Peredaran 1,1 Kg Ganja yang Dikirim dari Medan

2. Harus bisa baca dan tulis

11 Persen Warga NTB Masih Buta Huruf, Lombok Tengah Terbanyakpexels

Aidy menjelaskan penduduk yang melek huruf dilihat dari kemampuan membaca dan menulis. Sebelumnya, kata Aidy, melek huruf hanya dilihat dari kemampuan membaca.

"Sekarang tidak, harus bisa baca dan tulis. Jadi harus bisa baca dan tulis," terangnya.

Upaya yang dilakukan dalam pengentasan buta huruf di NTB, untuk mengintervensi penduduk usia sekolah dan pasca usia sekolah yaitu yang berusia di atas 50 tahun ke atas. Ia mengatakan penduduk yang berusia di atas 50 tahun terkadang tidak bisa membaca huruf latin, tetapi bisa membaca bahasa Arab.

"Cuma mereka tak bisa menulis. Di situ beratnya. Kalau usia pendidikan menengah tak ada kendala kita. Problemnya di pra sekolah dan usia 50 tahun ke atas. Usia pra sekolah itu kewenangannya ada di kabupaten/kota," terangnya.

3. Pengaruhi IPM NTB

11 Persen Warga NTB Masih Buta Huruf, Lombok Tengah TerbanyakIPM sepuluh kabupaten/kota di NTB pada tahun 2023. (dok. BPS NTB)

Menurut Aidy, masih adanya penduduk yang buta huruf tentunya berpengaruh terhadap akselerasi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB. Untuk itu, perlu duduk bersama antara Pemprov NTB dan Pemda Kabupaten/Kota untuk mencari formula yang tepat dalam pengentasan angka buta huruf di NTB.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis IPM NTB pada tahun 2023 mencapai 72,37. IPM Provinsi NTB mengalami peningkatan dari 71,65 tahun 2022 menjadi 72,37 pada tahun 2023.

Dari sisi perbandingan antarkabupaten/kota, urutan IPM terendah di Provinsi NTB ditempati oleh Kabupaten Lombok Utara yaitu sebesar 68,02, sedangkan urutan teratas ditempati Kota Mataram yakni 81,15.

Jumlah kabupaten/kota di Provinsi NTB dengan status capaian pembangunan manusia yang sangat tinggi atau IPM di atas 80 pada 2023 sebanyak 1 kabupaten/kota, yaitu Kota Mataram. Kemudian kategori tinggi yaitu IPM antara 70 - 80 pada 2023 sebanyak 8 kabupaten/kota. Sedangkan satu kabupaten dengan status IPM sedang yakni antara 60 - 70.

Berikut perincian IPM pada 10 kabupaten/kota di NTB, sebagai berikut:

  • Kota Mataram dengan IPM 81,15
  • Kota Bima dengan IPM 78,24
  • Kabupaten Sumbawa Barat dengan IPM 74,84
  • Kabupaten Lombok Barat dengan IPM 72,18
  • Kabupaten Dompu dengan IPM 71,77
  • Kabupaten Sumbawa dengan IPM 71,68
  • Kabupaten Lombok Timur dengan IPM 70,65
  • Kabupaten Lombok Tengah dengan IPM 70,41
  • Kabupaten Bima dengan IPM 70,33
  • Kabupaten Lombok Utara dengan IPM 68,02

Baca Juga: Cuaca di Lombok Terasa Gerah Meski Musim Hujan, Ini Penjelasan BMKG

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya