Meriah! Warga Pengadangan Lotim Lakukan Parade Ribuan Dulang

Lombok Timur, IDN Times - Menyambut tahun baru Hijriah, Festival Muharram kembali digelar oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Ini dilakukan lagi setelah lima tahun tidak digelar. Perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah digelar dengan berbagai kegiatan meriah selama sepekan.
Kegiatan festival yang di pusatkan di Kota Selong ini dibuka dengan kegiatan parade 1.447 dulang dari desa Pengadangan. Kegiatan ini dirangkaikan dengan pawai alegoris yang diikuti oleh seluruh jajaran OPD, instansi Pemda Lotim dan sekolah.
Dulang-dulang berisi hidangan khas dari Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, kemudian dibagikan kepada seluruh jemaah usai pembacaan doa akhir tahun dan awal tahun Hijriah. Tak hanya untuk pejabat dan peserta pawai, hidangan ini juga diperuntukkan bagi masyarakat umum yang hadir memadati masjid.
1. Dimeriahkan konser Wali Band
Selain parade, perayaan Festival Muharram, tahun baru Hijriah 1.447, dipusatkan di Lapangan Nasional Selong. Puncaknya akan dihadiri oleh grup musik papan atas Indonesia, Wali Band. Band ini dipilih karena identitas mereka sebagai santri dan nuansa Islami dalam lagu-lagunya.
Sebelum kegiatan puncak, berbagai kegiatan akan digelar selama satu pekan, yaitu, Khataman Alquran oleh hafiz-hafizah secara daring dan luring, difasilitasi LPTQ Kabupaten Lombok Timur. Pameran UMKM, berbagai lomba keagamaan dan pengajian umum, teater drama dan seni tari hingga pemutaran film karya anak Lotim.
2. Jadi simbol kebangkitan keislaman
Bupati Lotim, Haerul Warisin, secara resmi telah membuka kegiatan festival yang akan berlangsung selama satu pekan yaitu, 27 Juni - 3 Juli 2025.
Dalam sambutannya, Warisin berharap parade 1.447 dulang ini bisa menjadi simbol kebangkitan semangat keislaman di Bumi Patuh Karya.
Ia menegaskan bahwa peringatan 1 Muharram ini digelar untuk menguatkan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.
"Sebagai daerah dengan mayoritas Muslim, mari kita jadikan momen ini sebagai kebanggaan dan pengingat akan pentingnya persatuan serta keimanan," ujarnya.
3. Momentum perkuat kebersamaan dan keagamaan
Lanjut, Warisin, kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan sarana memperkuat nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat.
Pemda turut menyemarakkan perayaan tahun baru Hijriah, karena kegiatan ini sejalan dengan visi Lombok Timur SMART (Sejahtera, Mandiri, Agamis, Ramah, dan Terampil), sekaligus sebagai upaya menghidupkan adat budaya serta memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Lombok Timur harus menjadi contoh dalam penerapan nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran. Festival ini adalah bagian dari upaya kita membangun karakter masyarakat yang religius tanpa meninggalkan kemajuan pembangunan," tegas Iron.
Ia berharap peringatan ini tidak sekadar seremonial, tetapi juga menjadi sarana mempererat ukhuwah islamiyah dan memotivasi masyarakat untuk lebih giat dalam ibadah serta pembangunan daerah. Selain itu, melalui Festival Muharram ini, Lombok Timur semakin dikenal sebagai daerah yang memadukan kemajuan pembangunan dengan keteguhan nilai-nilai keagamaan.
"Ini adalah bukti komitmen kami menjaga tradisi Islam sekaligus memajukan Lombok Timur yang religius dan harmonis," pungkas Bupati Warisin.