Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ginjal manusia. (unsplash.com/julien Tromeur)

Mataram, IDN Times - Pergeseran gaya hidup menjadi faktor utama meningkatnya kasus gagal ginjal di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri, mengungkapkan bahwa gagal ginjal kronis kini masuk dalam daftar 10 penyakit terbanyak yang ditangani di RSUD NTB.

Sejak satu dekade terakhir, penyakit tidak menular (PTM) terus meningkat, bahkan telah melebihi 60 persen dari total kasus yang ditangani fasilitas kesehatan. Salah satu PTM yang mengalami lonjakan adalah gagal ginjal kronik. Berdasarkan data RSUD NTB, penyakit ini masuk dalam enam besar penyakit terbanyak, dengan total 1.094 pasien rawat inap.

"Gagal ginjal merupakan penyakit tidak menular yang banyak dipicu oleh perubahan gaya hidup. Masyarakat kini lebih banyak mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang tidak seimbang," ujar Fikri saat dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (22/3/2025).

1. Pola makan dan gaya hidup tidak sehat jadi pemicu utama

Ilustrasi anak muda nongkrong di kafe. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Fikri menjelaskan bahwa pola makan yang tidak teratur serta kebiasaan merokok berkontribusi besar terhadap peningkatan kasus gagal ginjal. Konsumsi berlebihan terhadap makanan tinggi gula, garam, dan lemak, ditambah kurangnya aktivitas fisik, dapat berujung pada gangguan fungsi ginjal.

"Ketika pola makan tidak seimbang, konsumsi gula berlebihan bisa meningkatkan risiko diabetes melitus, makanan berlemak memicu kolesterol tinggi, dan asupan garam berlebih dapat menyebabkan hipertensi. Semua ini berkaitan erat dengan gaya hidup tidak sehat," jelasnya.

2. Konsumsi obat-obatan juga menjadi pemicu gangguan ginjal

Editorial Team

Tonton lebih seru di