Honorer di Lombok mengabdi 25 tahun minta diangkat menjadi PNS/dok. Humas Kemndikbudristek
Dikonfirmasi IDN Times, Sukardi mengaku senang dengan kedatangan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan menginap di rumah sederhananya.
Sukardi mengaku tidak pernah membayangkan Nadiem akan menginap di rumahnya.
"Ternyata Pak Nadiem tahu semua tentang saya. Saya kaget. Saya senang sekali cerita dengan Beliau," kata Sukardi.
Selama 25 tahun menjadi guru honorer, kata Sukardi, ia tidak pernah mendapat gaji lebih dari Rp225 ribu per bulan.
"Kebetulan saya dapat waktu ngajar itu 14 jam. Per jamnya saya dibayar Rp22.500. Kita terima gajinya 4 bulan sekali," kata Sukardi.
Kendati demikian, kata guru lulusan tahun 1996 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Mataram Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini, ia mengaku senang dengan pekerjaan menjadi guru.
"Memang saya sering bekerja lain untuk tambahan belanja, tapi tetap ngajar jadi pekerjaan utama," kata Sukardi.
Ia pun berharap, kalau ada kesempatan bisa diangkat menjadi PNS.
"Cuma itu saya minta ke Pak Nadiem, dia cuma senyum aja. Saya juga minta kalau ada teman honor yang lama, jangan diperberat," kata Sukardi.