Masih Menganggur? Perhatikan Berbagai Program Pemda NTB ini, Yuk!

Mataram, IDN Times - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menargetkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2022 di bawah 3 persen. Kepala Disnakertrans Provinsi NTB, I Gde Putu Aryadi menjelaskan capaian TPT NTB tahun 2021 sebesar 3,01 persen, jauh melampaui target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebesar 3,30 persen dari jumlah angkatan kerja.
Aryadi mengatakan untuk bisa menurunkan angka pengangguran terbuka sebesar 3,01 persen tahun 2021 menjadi di bawah 3 persen tahun 2022, perlu ada terobosan dan inovasi di tengah situasi sulit saat ini. "Kita tidak bisa hanya kerja rutin saja. Tapi harus punya inovasi dan bergerak cepat," kata Aryadi di Mataram, Rabu (5/1/2022).
Seluruh instrumen untuk mempercepat pencapaian program perlu disiapkan. Juga yang sangat penting adalah kemampuan untuk bisa bekerja dalam team work yang solid. Di mana, antar bidang dan stakeholder terkait harus berkolaborasi.
1. Perlu terobosan dan inovasi
Aryadi meminta masing-masing bidang selama pekan ini harus sudah merampungkan seluruh instrumen pendukung yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan ketenagakerjaan tahun 2022. Baik yang bersumber dari APBN atau dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan maupun kegiatan yang didanai dari APBD.
Dia meminta seluruh program dan kegiatan Disnakertrans NTB benar-benar diarahkan untuk mendukung pencapaian indikator program strategis dan program unggulan daerah sesuai visi -misi yang ditetapkan dalam RPJMD NTB. Disnakertrans NTB, kata mantan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB ini, memiliki 2 program strategis dan program unggulan.
Pertama, revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) dengan program inovasi Pelatihan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Terpadu Plus atau Pepadu Plus. Lewat program inovadi ini diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran terbuka di NTB.
Pepadu Plus merupakan inovasi atau implementasi dan pengembangan dari program unggulan Revitalisasi BLK dengan cara melengkapi instrumen-instrumen yang dibutuhkan mulai dari hulu sampai hilir. Yakni proses penyiapan kompetensi calon tenaga kerja di lembaga-lembaga pelatihan kerja, baik di BLK maupun LPKS secara terpadu bersama dunia industri hingga fasilitasi dan pendampingan pascapelatihan bersama stakeholder terkait.