Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto kondisi lingkungan dan jalan raya yang rusa di Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). (IDN Times/Juliadin)

Bima, IDN Times - Jumlah desa tertinggal di wilayah Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) dari tahun ke tahun terus berkurang. Tahun 2021 sebanyak 61, kemudian di 2022 menurun menjadi 49 desa.

Puluhan desa yang ketinggalan untuk berkembang dan maju ini, umumnya dipicu tak maksimal wujudkan 3 indeks komposit. Terdiri dari komposit sosial, ekonomi dan lingkungan.

"Di 2023 ini kita targetkan 49 desa itu menuju desa berkembang, maju dan mandiri. Gak ada lagi yang tertinggal," kata Kabid KPA dan Sosbud Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) Kabupaten Bima, Ihwan Budiman pada IDN Times, Jumat (31/3/2023).

1. Pemdes salah paham tentang desa tertinggal

Foto Kabid KPA dan Sosbud Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) Kabupaten Bima, Ihwan Budiman. (IDN Times/Juliadin)

Dari 18 kecamatan di Kabupaten Bima, desa tertinggal terbanyak ditemukan di Kecamatan Sape. Wilayah ujung timur Bima ini, ada 11 Desa tertinggal dari total keseluruhan sebanyak 18 desa.

"Kami optimis, 11 desa di Sape tidak tertinggal lagi di 2023 ini. Mereka sudah kami sadarkan, kerena selama ini salah paham tentang desa tertinggal," terangnya.

Sejauh ini Pemdes menganggap desa dengan status tertinggal akan mendapatkan alokasi dana yang banyak. Padahal peraturan terbaru, justru bantuan anggarannya sedikit dibandingkan desa berkembang ataupun maju.

2. Rincian desa tertinggal

Editorial Team

Tonton lebih seru di