Malaysia Buka Kembali 4 Ribu Lowongan TKI NTB di Sektor Perkebunan

Mataram, IDN Times - Pemerintah Malaysia kembali membuka penerimaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) setelah sempat dihentikan sementara sejak Juni 2024. Hingga akhir tahun, sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Malaysia membutuhkan sekitar 4.000 pekerja TKI.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat (NTB), I Gede Putu Aryadi, menjelaskan bahwa penghentian sementara pada Juni lalu disebabkan oleh tingginya jumlah pekerja ilegal asal Bangladesh. Namun, per September 2024, Malaysia kembali menerima penempatan TKI dari Indonesia.
"Saat ini, Malaysia membutuhkan 4.000 pekerja dari NTB, yang akan diberangkatkan paling lambat 15 Januari 2025. Proses rekrutmen juga sudah berlangsung," ujar Aryadi di Mataram, Jumat (1/11/2024).
1. Perusahaan Malaysia butuh tenaga kerja hingga 8.000 orang
Menurut Aryadi, kebutuhan tenaga kerja tahap pertama ini mencapai 4.000 orang untuk memenuhi permintaan sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Malaysia. Dua perusahaan besar, Felda Plantation dan Sime Darby Plantation, telah mengajukan permintaan tenaga kerja asal NTB. Felda Plantation sendiri memerlukan hingga 7.000 tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan operasional mereka.
"Untuk seleksi pertama ini dibutuhkan 4.000 pekerja. Sebenarnya, kita punya cadangan 8.000 pekerja, sedangkan Felda saja memiliki job order untuk 7.000 orang," tambahnya.
2. NTB telah kirim 24 ribu TKI ke luar negeri
Dari Januari hingga Oktober 2024, Disnakertrans NTB telah memberangkatkan sekitar 24 ribu TKI ke luar negeri, dengan tujuan utama Malaysia, serta negara-negara lain seperti Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Timur Tengah, dan Eropa. Malaysia menjadi destinasi utama, namun permintaan TKI asal NTB ke Taiwan kini juga semakin meningkat, khususnya di sektor pertanian dan konstruksi.
"Pengiriman TKI ke Taiwan rutin dilakukan setiap bulan, sekitar empat sampai lima orang. Peningkatan ini didukung oleh kegiatan job fair yang rutin diadakan di SMA/SMK NTB, di mana kami melibatkan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) berizin resmi yang memiliki job order," ungkap Aryadi.
3. Libatkan P3MI pada setiap job fair
Menurut Aryadi, melalui job fair yang diselenggarakan Disnakertrans, pihaknya memastikan perusahaan yang diikutsertakan adalah perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan tertentu untuk bekerja di luar negeri. Hal ini dilakukan agar proses perekrutan tetap terkendali dan memenuhi kebutuhan yang ada.
"Setiap job fair kami selalu libatkan perusahaan yang memiliki permintaan tenaga kerja dengan keahlian khusus. Dengan begitu, kami bisa melakukan kontrol yang ketat terhadap pengiriman TKI," tegasnya.