Pemda NTB Siap Fasilitasi Tes DNA Korban Kapal Karam di Malaysia

Otoritas setempat masih melakukan identifikasi

Mataram, IDN Times – Proses identifikasi korban kapal karam di perairan Malaysia masih berlangsung. Keluarga salah satu Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Lombok Timur Bernama Juminah harap cemas menunggu kabar kerabatnya itu. Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemda NTB) siap memberikan fasilitas untuk identifikasi DNA korban yang sulit dikenali.

Diketahui bahwa keluarga Juminah sudah mendapatkan telepon berupa video call dari dokter rumah sakit setempat. Mereka diminta untuk mengenali ciri-ciri korban yang terkapar di ruang jenazah rumah sakit itu.

“Pihak keluarga sudah dihubungi langsung oleh KJRI Johor Bahru yang anggota keluarganya menjadi korban dan sudah teridentifikasi. Proses lanjut akan disampaikan pada kesempatan pertama,” kata Kepala UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) NTB Abri Danar Prabawa.

1. Pemda siap fasilitasi tes DNA

Pemda NTB Siap Fasilitasi Tes DNA Korban Kapal Karam di Malaysiapotret kapal karam di Maladewa (kapal karam oleh Tim Nicholson/scubatravel.co.uk)

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB menyiapkan berbagai hal untuk memberikan fasilitas terbaik bagi korban kapal karam asal NTB. Salah satunya dengan memfasilitasi tes DNA, sehingga korban dapat teridentifikasi. Sebab keluarga kapal karam saat ini masih menunggu kejelasan soal kabar keluarganya yang menjadi penumpang kapal nahas itu.

“Itu merupakan upaya untuk kemungkinan terburuk saat jenazah sulit untuk dikenali,” kata Kepala Disnakertrans Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi.

Pihaknya terus melakukan komunikasi dengan JKRI Johor Bahru dan kementerian untuk mendapatkan informasi terkini tentang korban. Baik korban selamat maupun korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Baca Juga: Tenggelam di Perairan Malaysia, Tiga Jenazah CPMI Ilegal Dipulangkan

2. Keluarga korban diminta bersabar

Pemda NTB Siap Fasilitasi Tes DNA Korban Kapal Karam di Malaysiailustrasi menangis (pexels.com/SHVETSproduction)

Abri Danar Prabawa berharap keluarga korban dapat bersabar menunggu infomasi yang valid dari otoritas setempat. Sehingga dapat dipastikan apakah korban meninggal dunia itu adalah kerabatnya atau bukan. Dia mengatakan bahwa semua kepulangan akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah. Kendati demikian, dia tetap berharap tidak ada korban meninggal dari NTB.

“Seperti disampaikan sejak awal, bahwa sampai saat ini masih berlangsung proses identifikasi terhadap para korban. Itu membutuhkan waktu. Untuk keluarga diminta bersabar, segala urusan sudah dihandel dengan baik,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan kepada semua warga NTB untuk tidak berangkat menjadi tenaga kerja ilegal. Sebab hal itu sangat berisiko. Selain itu, orang yang pergi tanpa dokumen resmi juga rentan menjadi korban perdagangan orang.

3. Kronologis penemuan mayat di pesisir Malaysia

Pemda NTB Siap Fasilitasi Tes DNA Korban Kapal Karam di MalaysiaIlustrasi Mayat. IDN Times/Mardya Shakti

Pada tanggal 15 Desember 2021, sekitar pukul 05.00 waktu setempat, kapal yang membawa kurang lebih 50 imigran gelap menuju Malaysia itu karam. Otoritas setempat menemukan beberapa mayat di pesisir pantai. Kemudian ditemukan pula bangkai kapal yang membawa mereka.

Setidaknya ada 33 korban kapal karam ditemukan oleh otoritas setempat. 21 korban dinyatakan meninggal dunia dan sisanya selamat. Dari jumlah itu, 19 orang ditemukan meninggal dunia di lokasi penemuan mayat, sementara tiga lainnya meninggal setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.

Otoritas setempat juga menemukan 11 dokumen di sekitar lokasi kejadian. Antara lain, paspor atas nama Fatimah dari Jember; paspor dan KTP milik Andy Maulana dari Cilacap; SIM C dengan nama Nasirah dari Cilacap; dokumen hasil tes PCR dengan nama Tukiman Martameja.

Ada juga salinan Kartu Keluarga, dengan nama kepala keluarga Gunaman, Suhartin (istri), dan Huratul Zakiyah (anak), dari Desa Lenek Ramban Biak, Lombok Timur; kartu sertifikat vaksin atas nama Yoan Eki Sudiatma dari Dusun Kedondong Daya, Desa Pringgasela, Lombok Timur.

Selanjutnya, kartu sertifikat vaksin atas nama Dedi Suryadi dari Desa Anjani, LombokTimur; kartu sertifikat vaksin atas nama Muhammad Nasir dari Kecamatan Pujut, Lombok Tengah; salinan kartu sertifikat vaksin atas nama Samsuddin dan Alwi dari Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.

Baca Juga: Lima Korban Kapal Karam di Perairan Malaysia Berasal dari Lombok

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya