Pelaku UMKM di NTB Diajak Memanfaatkan Teknologi Informasi

Menparekraf ajak pelaku UMKM tingkatkan kualitas produk

Mataram, IDN Times – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) semakin berkembang di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Gubernur Provinsi NTB, Zulkieflimansyah menekankan agar para pelaku usaha dapat memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dalam mengembangkan usahanya.

Jumlah UMKM yang terdaftar di Provinsi NTB saat ini sebanyak 103.284. Semuanya bergerak di berbagai bidang, paling umum adalah perdagangan. Mereka dianjurkan untuk memanfaatkan teknologi informasi, termasuk menggunakan media sosial sebagai tempat untuk melakukan promosi.

"Manfaatkan teknologi dan informasi, manfaatkan smartphone (telepon pintar). Mungkin di dalam smartphone yang digenggam saat ini akan menghadirkan bisnis yang menjanjikan di masa mendatang," kata Zulkieflimansyah saat mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno di Kabupaten Lombok Timur pada Rabu (17/5/2023).

1. Subsektor unggulan ekonomi kreaktif NTB

Pelaku UMKM di NTB Diajak Memanfaatkan Teknologi InformasiGubernur NTB Zulkieflimansyah mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno saat kunjungan kerja di Lombok Timur (Foto: Diskominfotik NTB)

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga juga memberikan pesan motivasi kepada warga dan pelaku UMKM yang hadir dalam kunjungan kerjanya itu. Dia menyarankan agar para pelaku usaha ekonomi kreatif di NTB dapat terus mengembangkan bisnis atau usahanya dengan memanfaatkan teknologi informasi saat ini.

"Bagi para pelaku usaha tidak perlu takut gagal, karena kegagalan adalah awal dari keberhasilan dan kesuksesan," ujar Sandiaga.

Menurutnya, Provinsi NTB memiliki tiga subsektor unggulan ekonomi kreatif, yakni fesyen, kuliner dan kriya. Melalui subsektor unggulan ini, Menparekraf berjanji akan memfasilitasi Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Indonesia (PMK3I) yang akan dilakukan di Lombok Timur dan kabupaten/kota lain.

"Kita harus punya produk kreatif yang berkelas internasional," tutur Sandi.

Selain itu, potensi Lombok dengan berbagai keindahan alamnya diharapkannya dapat dimanfaatkan dalam memajukan ekonomi kreatif. Sehingga, melalui destinasi wisata yang dimiliki saat ini dapat menjadi kesempatan besar agar karya dan produk lokal NTB semakin mendunia.

"Mari kita bangun ekosistem ekonomi kreatif kita melalui dorongan ragam tatanan sosioekonomi kita, sehingga ragam parekraf semakin dapat kita wujudkan," ajaknya.

Baca Juga: Realisasi Penyaluran KUR di NTB Lampaui Target, Terbesar dari BRI

2. Manfaatkan program KUR

Pelaku UMKM di NTB Diajak Memanfaatkan Teknologi Informasiilustrasi KUR (indonesia.go.id)

Banyak kemudahan yang diberikan oleh Pemerintah dan dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sejumlah lembaga keuangan, baik itu perbankan maupun lembaga non-perbankan saat ini sudah menyediakan program tersebut.

Diketahui bahwa saat ini sudah ada 9 bank penyalur dan satu lembaga non-bank yang menyalurkan KUR di NTB. Antara lain, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Perkreditan Rakyat (BPD) Bali, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Central Asia (BCA), BPD Jawa Tengah, Bank Nationalnobu dan PT Pegadaian Syariah.

Bagi pelaku UMKM yang belum tersentuh perbankan juga difasilitasi untuk mendapatkan KUR melalui skema Ultra Mikro (UMi). Jumlah pelaku UMKM di Provinsi NTB yang memanfaatkan skema ini selama Januari hingga Maret 2023 sebanyak 366 orang, dengan total nilai yang disalurkan sebesar Rp1,26 miliar.

3. Penyaluran KUR melalui perbankan

Pelaku UMKM di NTB Diajak Memanfaatkan Teknologi InformasiPemimpin Kantor Cabang BRI Mataram, Yoggi Pramudianto Sukendro (IDN Times/Linggauni)

Berdasarkan data Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Provinsi NTB, total penyaluran KUR periode Januari hingga Maret 2023 sebesar Rp520,48 miliar. Sementara jumlah nasabah penerima KUR di NTB 8.951 orang.

Dari jumlah penyaluran tersebut, BRI menyalurkan KUR sebesar Rp191,82 miliar dengan jumlah  4.844 debitur. Sementara BNI menyalurkan KUR sebesar Rp107,88 dengan jumlah 544 debitur. Sedangkan Bank Mandiri menyalurkan sebesar Rp105,17 miliar dengan jumlah 927 debitur. Dengan demikian, BRI menjadi bank penyalur KUR terbesar di Provinsi NTB pada periode ini.

Pemimpin Kantor Cabang BRI Mataram, Yoggi Pramudianto Sukendro mengatakan rata-rata pinjaman KUR yang didapatkan oleh nasabah BRI antara Rp35 juta hingga  Rp50 juta per debitur. Penerimanya tersebar di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Utara.

“Sektor terbesar masih didominasi oleh sektor perdagangan dengan jenis usaha perdagangan sembako dan hasil bumi, disusul sektor penyedia makanan dan minuman seperti rumah makan,” kata Yoggi Pramudianto Sukendro, di Mataram, Rabu (17/5/2023).

Baca Juga: Kisah Inspiratif Sigit Aprianto, Memulai Usaha di Ujung Timur NTB

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya