Oknum Kades di Lombok Tengah Diduga Hamili Istri Tetangganya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Tengah, IDN Times - Seorang oknum kepala desa (Kades) di Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat inisial HS diduga menghamili istri warganya, sehingga warga melakukan aksi demo di depan rumahnya untuk meminta pertanggungjawabannya.
"Diduga hamili istri dari keluarganya, sehingga diamankan di Polsek Praya Barat Daya," kata Budi salah seorang warga Desa Darek yang datang ke rumah oknum kades tersebut bersama suami perempuan yang dihamili seperti dilansir dari Antara, Selasa (5/7/2022).
1. Sudah melahirkan padahal suami baru 6 bulan di rumah
Dugaan kasus pencabulan ini terungkap ketika perempuan Bunga (nama samaran) yang berusia 30 tahun yang diduga dihamili oknum Kades tersebut melahirkan di Klinik.
Saat melahirkan, suaminya baru enam bulan pulang dari luar negeri. Sehingga suami korban yang tidak lain merupakan keluarga dari oknum kades tersebut tidak terima dan marah-marah ke rumah oknum kades tersebut.
"Kita amankan sementara untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi di masyarakat," katanya.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Suvenir yang Bisa Dijadikan Tanda Mata dari Lombok
2. Warga demo dan minta oknum kades bertangggungjawab
Warga yang ada di TKP, juga ikut melakukan aksi demo di rumah oknum Kades tersebut untuk meminta pertanggungjawaban. Selanjutnya setelah anggota mendapatkan informasi langsung turun dan mengamankan oknum kades tersebut.
"Masih kita dalami dulu, kita telah minta pihak korban untuk membuat laporan," katanya.
Warga sangat menyayangkan perbuatan yang bersangkutan. Apalagi posisinya sebagai kepala desa yang seharusnya memberi contoh yang baik kepada warga.
3. Akan dilakukan tes DNA
Pihaknya masih belum bisa memberikan penjelasan lebih jauh, karena kasus ini masih dugaan dan penyidik belum melakukan pemeriksaan kepada kedua belah pihak baik itu korban.
"Korban baru selesai melahirkan dan masih menjalani perawatan di Klinik. Benar tidaknya itu tergantung dari hasil tes DNA nantinya," katanya.
Baca Juga: 28.132 Ternak yang Terjangkit Wabah PMK di Lombok Sudah Sembuh