KUR BRI Bantu Usaha Tas dan Sepatu Ema Sopiana Berkembang

Penjualan secara daring dan di toko Sopie Store

Lombok Barat, IDN Times – Ema Sopiana merupakan salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Ema merupakan penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Ema Sopiana memulai usaha penjualan tas dan sepatu di Desa Bengkel pada tahun 2019 lalu yang diberi nama Sopie Store. Pada saat itu, dia meminjam KUR BRI sebanyak Rp25 juta. Pinjaman itu digunakan untuk menambah modal usahanya dan membuka toko.

“Dulu kepikiran bisnis sepatu dan tas karena di sini belum banyak yang membuka usaha ini,” kata Ema kepada IDN Times, Rabu (7/6/2023).

Kredit yang pertama itu akhirnya lunas setelah tiga tahun. Bisnis Ema cukup berkembang. Selain membuka toko, Ema juga berjualan secara daring. Promosinya di berbagai platform media sosial, di antaranya adalah Facebook dan Instagram dengan nama @sopie.store.

1. Dua kali pinjam KUR BRI

KUR BRI Bantu Usaha Tas dan Sepatu Ema Sopiana BerkembangPembeli sedang memilih tas di toko Sopie Store milik Ema Sopiana (dok Ema)

Setelah pinjaman KUR yang pertama lunas, Ema kemudian meminjam KUR lagi untuk semakin memperbesar bisnisnya. Pada tahun 2022 lalu, Ema meminjam sebesar Rp75 juta. Pinjaman itu akan dilunasi dalam waktu tiga tahun.

“Sekarang sudah angsuran ke-8. Alhamdulillah usaha berjalan lancar, sehingga setoran juga lancar,” ujar Ema.

Ema mengatakan bahwa pada saat pengajuan KUR yang pertama dan kedua, prosesnya sangat cepat. Pengajuan berjalan lancar, hingga akhirnya Ema bisa memanfaatkan pinjaman itu untuk memperbesar bisnisnya dan merekrut tenaga kerja.

“Proses pengajuan KUR BRI berjalan lancar dan cepat. Sehingga bisa cepat dimanfaatkan,” ujarnya.

Baca Juga: Berkah Jualan Online, 'Niat Baik Bakery' Kini Punya Outlet di Mataram

2. Omzet

KUR BRI Bantu Usaha Tas dan Sepatu Ema Sopiana BerkembangIlustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Sopie Store mencatatkan omzet penjualan setiap bulannya antara Rp15 juta hingga Rp20 juta. Dari penghasilan itu, Ema menggunakannya untuk operasional toko, upah karyawan dan menyisihkannya untuk ditabung. Tak lupa juga dia sisihkan untuk setoran kredit bulanan.

“Kalau sedang ramai itu bisa dapat sampai Rp20 juta sebulan. Kalau biasa, ya kurang lebih Rp15 juta,” ujarnya.

Porsi penjualan di toko dan secara daring hampir sama. Promosi di media sosial yang dilakukan selama ini juga berjalan cukup baik. Banyak pembeli yang memesan karena melihat unggahan di media sosial. Akun Instagram Sopie Store kini memiliki 619 pengikut. Beberapa dari mereka secara rutin memesan tas dan sepatu yang dijual di toko milik Ema.

3. Sistem pembayaran

KUR BRI Bantu Usaha Tas dan Sepatu Ema Sopiana Berkembangilustrasi transaksi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Selama ini, sistem pembayaran yang memesan secara daring menggunakan cara transfer. Sementara di toko, pembeli bisa membayar secara tunai. Toko milik Ema belum menyediakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

“Saya sedang mengajukan untuk pembuatan QRIS BRI. Semoga secepatnya sudah bisa membayar menggunakan QRIS di Sopie Store,” akunya.

Sebagai informasi, berikut ini cara mengajukan pembuatan QRIS BRI seperti dikutip dari laman promo.bri.co.id. Pertama, pastikan sudah memiliki buku tabungan BRI. Kemudian, buka website jadimerchantqrisbri.com lalu klik daftar QRIS sekarang. Setelan itu masukkan data usaha anda.

Jika sudah mengisi data usaha, maka pihak BRI akan melakukan verifikasi data dan melakukan konfirmasi melalui telepon dan kunjungan. Kemudian, BRI akan mendaftarkan usaha anda menjadi merchant QRIS. Setelah QRIS terbentuk, BRI akan mengirimkan dan memasang QRIS ke usaha atau toko anda.

Baca Juga: Modal Rp500 Ribu, Kini 'The Hungry Sushi' Punya 60 Karyawan

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya