Cegah PMK, Hewan Ternak di NTB Disuntik Vaksin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj.Sitti Rohmi Djalillah menyaksikan pemberian vaksin penyakit mulut dan kaki (PMK) di Provinsi NTB. Menurutnya, penanganan PMK pada hewan ternak seperti sapi harus disikapi dengan ketenangan disertai adanya sinergitas, kolaborasi dan pemahaman yang baik oleh seluruh stakeholders.
"Pentingnya edukasi kepada para peternak, sehingga ketika terjadinya penyebaran virus PMK para peternak tidak panik dan paham apa yang harus dilakukan" ujar Wagub NTB saat menghadiri Apel Siaga Vaksinasi Perdana PMK yang berlangsung di Halaman Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Sabtu (25/6/2022).
1. PMK pada ternak bisa sembuh
Rohmi mengatakan bahwa virus PMK bisa disembuhkan. Sehingga peternak tidak perlu merasa khawatir berlebihan. Meski demikian, mereka tetap diimbau untuk melakukan sejumlah upaya pencegahan agar PMK tidak semakin meluas
"PMK sama dengan virus yang lain dan bisa disembuhkan, butuh ketenangan dan pemahaman sehingga tahu apa yang harus dilakukan," tegasnya.
Dia berharap vaksinasi pada hewan ternak ini berjalan dengan baik. Sehingga penyebaran virus PMK di NTB bisa ditekan. Rohmi juga berharap semua hewan ternak di NTB bisa kembali sehat, sehingga bisa dijual dan dipotong untuk kurban atau konsumsi warga.
Baca Juga: Tim Gajser Tercepat Sesi Latihan Bebas MXGP Samota
2. Pemberian vaksin serentak
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan sekaligus pejabat otoritas veteriner Provinsi NTB, drh. Muslih, menjelaskan, bahwa penyebaran vaksin perdana PMK dilakukan secara serentak di Kabupaten/Kota dengan melakukan pemetaan di setiap wilayah dengan tingkat populasi sapi terbanyak.
"Vaksin PMK diberikan kepada sapi yang masih sehat dan belum terkena virus PMK. Hal ini dikarenakan, sapi yang sudah terkena virus PMK maka sudah terbentuk antibodi di dalam tubuhnya," jelasnya.
Sejauh ini, warga atau peternak juga berikhtiar dengan memberikan
3. 4.000 ekor sapi terpapar PMK
Populasi sapi di Pulau Lombok sebanyak 590.000 ekor dan yang terkena virus PMK sebanyak kurang lebih 40.000 ekor sapi. Sehingga perlunya diberikan vaksin kepada sapi yang belum terkena virus PMK.
"Sehingga untuk sapi - sapi yang belum terjangkit maka diperlukan tindakan seperti vaksin, karena pengobatan bukan alternatif terbaik, pencegahannya dengan vaksinasi," ungkapnya.
Vaksin PMK meliputi vaksinasi pertama, kemudian dengan jarak 4 sampai 5 Minggu akan diberikan vaksin kedua, setelah itu apabila ada vaksin booster maka akan diberikan setiap 6 bulan sekali.
Baca Juga: MXGP Samota Bisa Digelar, Terima Kasih Ali BD Telah Meminjamkan Lahan!