Kunjungi Mandalika, Jokowi Tekankan Lima Poin sebelum Balapan MotoGP

Lombok Tengah, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menggelar rapat terbatas di Raja Hotel Kuta Lombok Tengah di Nusa Tenggara Barat (NTB) usai meninjau fasilitas Sirkuit Mandalika, Kamis (13/1/2022). Evaluasi dalam kunjungan ini, Presiden pun menekankan lima poin penting segera dituntaskan sebelum tes pra musim balapan MotoGP pada 18 hingga 19 Maret 2022 nanti.
"Saya ingin memastikan bahwa persiapan pelaksanaan MotoGP 2022 di Mandalika betul-betul terlaksana dengan baik, tanpa ada isu-isu yang gak baik ikut numpang di situ," kata Jokowi.
Event balapan MotoGP tinggal sebulan lagi digelar. Sedangkan MotoGP series Indonesia tinggal dua bulan. Melihat sisa waktu yang ada, semua sekarang berkejaran dengan waktu. Ia menyebutkan lima hal yang harus menjadi atensi.
1. Layanan Bandara Internasional Lombok
Presiden memberikan penekanan pertama kaitan dengan layanan di Bandara Internasional Lombok yang menjadi pintu masuk bagi para pembalap, ofisial tim balap maupun penonton. Ia meminta pihak terkait memastikan bahwa penerimaan di bandara tidak ruwet dan semuanya harus bisa serba cepat.
Tetapi harus dipastikan semuanya aman COVID-19.
Disebutkan ada tiga isu yang harus dipastikan berjalan baik di layanan bandara. Yaitu masalah slot penerbangan yang harus betul-betul dihitung. Kemudian loading dan unloading logistik bagi tim yang berlaga di MotoGP.
"Jangan sampai isu kecil-kecil seperti kemarin di Superbike ada kesalahan membongkar logistik tanpa seizin tim. Sehingga suaranya menjadi ke arah negatif," kata Presiden.
Selain itu mengenai kelancaran selama di bandara. Mulai dari keimigrasian, protokol kesehatan, bea cukai diminta semuanya dilakukan secara profesional.
Ia juga meminta agar kebutuhan sarana transportasi dari bandara menuju Mandalika benar-benar dihitung. Sesuai perkiraan, balapan MotoGP Mandalika akan menarik sebanyak 63 ribu penonton dari dalam maupun luar negeri.
"Mengelola 63 ribu orang bukan barang mudah. MotoGP penggemarnya sangat banyak di Indonesia," ungkapnya.