Rapat koordinasi membahas kebijakan one gate system bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Gili Tramena di Kantor Gubernur NTB, Rabu (26/10/2022).. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Sugianto mengatakan pihaknya sebagai pengusaha kapal cepat tidak mempermasalahkan kebijakan one gate system tersebut. Tetapi, Pemda harus menyiapkan infrastruktur yang memadai sebelum kebijakan itu dilakukan uji coba. Karena hal ini menyangkut kenyamanan wisatawan yang berlibur ke Gili Tramena.
"Surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh Bupati Lombok Utara kami hargai. Tetapi ternyata banyak kurang nyaman wisatawan yang hadir ke Gili dari Bali. Itu mereka pindah dari kapal cepat ke transportasi lokal kapal kayu, yang bawa koper besar. Dan waktunya juga terlambat, kenyamanan terganggu. Karena tamu itu ada batas waktu untuk liburan," terangnya.
Sugianto menyatakan pihaknya mendukung kebijakan Pemda Lombok Utara. Tetapi fasilitas di pelabuhan seperti ruang tunggu, kebersihan, alat keselamatan dan keamanan di transportasi lokal juga harus memenuhi standar.
Untuk itu, pihaknya berharap kebijakan itu ditunda sementara sebelum semua infrastruktur pendukung dilengkapi supaya wisatawan merasa nyaman berkunjung ke Gili Tramena. Dalam sehari, kata Sugianto, ada 16 - 18 kapal cepat yang mengangkut wisatawan dari Bali ke Gili Tramena dengan jumlah penumpang per kapal 80 sampai 200 orang.