Bekas selongsong peluru membekas di rumah korban. (Dok. Polres Lombok Timur)
Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh rekannya sendiri, Bripka Syarif Hidayatullah, yang bekerja di staf Humas Polres Lombok Timur.
Sebelumnya, kata Herman, Bripka Syarif sempat menghubungi korban. "Tapi handphone milik korban tertinggal di ruang kerja Humas Polres Lombok Timur," lanjut Herman.
Karena korban tak kunjung kembali ke Polres, Bripka Syarif pun berinisiatif mendatangi rumah korban sekitar pukul 14.00 WITA. "Nah korban sudah dalam posisi bersimbah darah dengan dua lubang menganga mengenai dada korban," kata Herman.
Posisi korban hanya memakai handuk berlumuran darah terlentang di kamarnya.
Menurut keterangan tetangga korban, ujar Herman, sempat terdengar suara letusan. Namun tetangga Briptu HT tidak merespons karena menduga suara petasan. Setelah beberapa jam kemudian baru diketahui HT alias M ditemukan oleh temannya dalam keadaan sudah tak bernyawa.