Petani saat memasukkan pecahan es batu ke lubang tanah (IDN Times/Ruhaili)
Para petani terpaksa menggunakan es batu balok sebagai alternatif. Karena sulitnya mendapatkan air untuk menanam dan menghidupi tanaman tembakau mereka.
Noviana salah satunya, salah seorang petani tembakau di Dusun Sagik Mateng Desa Pena kecamatan Jeroaru Lotim ini mengaku terpaksa menggunakan es batu untuk menanam tembakau karna krisis air akibat kekeringan yang melanda wilayahnya.
Ia terpaksa membeli ratusan balok es untuk membasahi tiap lubang tempat akan menanam tembakau di lahan 27 are miliknya. Untuk mengairi lahan tempat menanam, ia mengaku membeli es balok dengan harga Rp15 ribu per balok. Lahan seluas 27 are tersebut menghabiskan sebanyak 200 balok es.
"Balok es kita pecah menjadi bagian kecil, Lalu es batu yang sudah dipecah dimasukkan ke lubang tanam bibit tembakau," tuturnya.
Hal serupa juga diakui Hamdi, ia terpaksa membeli ratusan es batu langsung dari pabriknya di Jerowaru untuk untuk menanam tembakau karna kekurangan air.
"Untuk 30 are itu, saya sudah keluarkan atau beli es balok itu 200 balok, itu pun kalau tanahnya sudah mencair, kalau tidak ya kita beli es balok lagi," tutur Hamdi.
Ia mengakui, bercocok tanam dengan menggunakan es batu tidak mudah karna airnya sedikit, tapi terpaksa dilakukan karna memang di tempatnya kekurangan air akibat kekeringan.
"Jarak dua hari, kita siram lagi pakai air biar bisa hidup", ujarnya.