Pemilik UMKM Ecoprint Syajarat Lombok Utara Masmunisri (IDN Times/Muhammad Nasir)
Kopi Samba tercipta pada 9 Oktober 2018 pascabencana gempa bumi dahsyat beberapa tahun lalu. Kopi Samba ini digagas pertama kali oleh para relawan yang berasal dari daerah Jakarta dan Cibeurem yang tergabung dalam Sahabat Bangun Negeri Foundation dan Atap Solidaritas.
Mereka datang bersama-sama untuk membawa sebuah misi kemanusiaan di wilayah terdampak gempa khususnya di Dusun Kopong Sebangun Desa Sambik Bangkol kala itu.
Melihat potensi yang ada, para relawan mencoba melakukan pendekatan edukatif kepada masyarakat setempat. Bagaimana caranya agar para korban gempa pada saat itu mampu untuk bangkit kembali tidak hanya dalam hal psikologis masyarakat, tetapi juga ekonomi lokal yang pada saat itu sedang mengalami kelumpuhan total.
Setelah melakukan pembinaan terhadap masyarakat terutama para ibu-ibu rumah tangga dan pemuda yang ada, perlahan namun pasti produk Kopi Samba kian mulai dikenal khalayak ramai. Bukan saja dikenal oleh para pencinta kopi dari dalam daerah namun kini pemasarannya sudah mulai merambah ke daerah-daerah di luar Pulau Lombok.