Relawan difabel asal Lombok Timur IDN Times/Ahmad Viqi
Selain pernah mengalami insiden terjatuh dari kendaraan, Wisnu juga pernah mengalami hal lain. Saat akan membantu korban bencana Banjir dengan membawa obat-obatan di salah satu desa di Kabupaten Dompu.
Malam hari berangkat dari Pelabuhan Poto Tano, motor matic yang dirakit Wisnu mengalami putus vanbelt. Insiden itu memaksa Wisnu menginap di tengah hutan di salah satu wilayah di Kabupaten Sumbawa.
Meski mengalami beberapa insiden, akhirnya dia berhasil menuju lokasi bencana. Dia kemudian memberikan bantuan kepada korban bencana di lokasi itu. Dia berusaha melakukan yang bisa dia lakukan.
"Tapi itu menjadi kebanggaan tersendiri. Itu tidak bisa saya lupakan," ujar Wisnu.
Wisnu mengatakan bahwa dia tidak bisa terjun secara langsung mencari korban bencana di tengah hujan atau di tengah lumpur akibat banjir. Namun dia masih bisa membantu korban dengan memberikan sejumlah kebutuhan mereka. Sebab Wisnu yakin, meskipun bantuan yang diberikan tidak banyak, namun itu sangat berarti bagi korban bencana.
Dia berharap tidak ada bencana di NTB. Dia mengajak semua pihak untuk menjaga alam dan tidak merusaknya. Sehingga bencana seperti banjir dan longsor tidak terjadi lagi di NTB.
"Kami minta dengan sangat agar masyarakat di NTB secara umumnya menjaga lingkungan masing-masing dan tidak menyalahkan hujan. Apa yang terjadi saat ini banjir di mana-mana. Ini akibat penebangan pohon yang terlalu berlebihan. Mari menjaga lingkungan kita bersama," ujar pria kelarihan Rakam Kecamatan Kantor Lombok Timur ini usai memberi bantuan bencana banjr di Gunungsari.
Langkah ini sengaja dipilih Wisnu karena tidak ingin orang yang tidak mampu memiliki nasib yang sama seperti dirinya. Dia berharap tumbuh kesadaran dari semua orang di NTB untuk menjaga alam dan tidak membuang sampah sembarangan.