Bima, IDN Times – Novi Antika telah delapan tahun menjalani profesi sebagai guru di wilayah pelosok, tepatnya di SDN 1 Tambora, Desa Oi Bura, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Banyak cerita yang mewarnai perjalanan Novi sebagai guru di sekolah yang terletak di lereng Gunung Tambora itu.
Berbagai tantangan dengan segala keterbatasan telah ia alami selama masa pengabdiannya. Namun, keterbatasan tersebut justru mendorong Novi, yang merupakan alumni Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM), untuk bertekad mengubah keadaan. Ia ingin anak-anak didiknya memiliki kemampuan dan wawasan yang setara dengan siswa di sekolah lainnya, meskipun ia harus menerima kenyataan pahit karena tidak mendapatkan tunjangan sebagai guru terpencil, berbeda dengan beberapa guru sukarela lainnya.
"Saya mulai mengajar di SDN 1 Tambora sejak 2017. Saat itu, guru yang berstatus PNS hanya kepala sekolah saja, sementara sisanya adalah tenaga sukarela," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat malam (24/1/2025).