Lombok Timur, IDN Times - Cerita pilu guru honorer dalam menjalankan tugasnya untuk mendidik anak bangsa ternyata masih terjadi di negeri ini. Demi menjalankan pekerjaan mulia itu, mereka harus rela bertaruh nyawa untuk bisa sampai ke sekolah yang letaknya berada di pulau terluar.
Hal itu dialami oleh Erni Srianti (37), guru honorer yang mengajar di pulau terluar Lombok Timur (Lotim) yaitu di SDN 1 Satu Atap Pulau Maringkik, Kecamatan Keruak. Setiap pagi pada pukul 07.15 WITA, Erni berangkat mengajar dengan menaiki perahu ke sekolah dengan waktu tempuh 15-20 menit.