Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Asosiasi Peternak dan Pedagang Sapi (APPS) Bima, Furkan Sangiang. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Ketua Asosiasi Peternak dan Pedagang Sapi (APPS) Bima, Furkan Sangiang, mengingatkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) agar kekosongan jabatan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) tidak mengganggu pelayanan perizinan yang sangat vital bagi peternak. Dia menyebutkan, saat ini ribuan sapi siap kirim ke Jakarta masih tertahan akibat mandeknya proses administrasi.

Furkan menyebutkan, lebih dari 3.000 ekor sapi asal Bima belum bisa diberangkatkan ke luar daerah lantaran izin pengangkutan belum ditandatangani. Hal ini diperparah oleh kekosongan jabatan usai Kadis Peternakan sebelumnya, Muhammad Riadi, dimutasi dan dilantik sebagai Kepala Biro Umum Setda NTB pada Rabu (30/4/2025).

1. Peternak terancam mengalami kerugian besar

Ilustrasi sapi di salah satu kandang di Lombok Tengah (Dok/Istimewa)

Menurutnya, ini kondisi darurat bagi para peternak. Dia mengatakan hanya ada waktu 30 hari untuk menjual sapi kurban sebelum Idul Adha.

"Kalau izin tertahan, maka kerugian besar tak terhindarkan,” kata Furkan, Selasa (30/4/2025).

2. Ratusan truk tronton pengangkut sapi tertahan di Bima dan Dompu

Editorial Team

Tonton lebih seru di