Ilustrasi pencegahan stunting. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Fikri menambahkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pada bayi akan mampu mencegah anak menderita stunting. Sehingga ke depan, alat yang ditemukan ini dapat digunakan di fasilitas kesehatan (faskes) untuk memotivasi ibu yang baru melahirkan.
"Kita berbicara generasi masa depan. Kalau bayi dapat ASI bagus, gizi terpenuhi maka kita akan dapatkan SDM berkualitas. Mengurangi dari penyakit, ibunya juga terhindar dari kanker. Imunitasnya akan lebih tinggi karena dapat ASI eksklusif," terang Fikri.
Fikri menyebut cakupan pemberian ASI eksklusif kepada bayi usia 0 sampai 6 bulan di NTB saat ini di atas 80 persen. Cakupan pemberian ASI eksklusif sudah berada di atas rata-rata nasional.
Namun, ada beberapa kabupaten/kota di NTB yang belum seimbang pemberian ASI eksklusif pada bayi. Orang tua masih banyak yang memberikan susu formula kepada bayinya.
"Ketika bayi mendapatkan ASI eksklusif punya kontribusi positif terhadap pencegahan dan penanggulangan stunting. Ketika ibu memberikan ASI, maka anaknya dapat gizi, dan tahan terhadap penyakit. Kita bisa meraih SDM berkualitas di masa depan," tandasnya.