Lombok Timur, IDN Times - Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Lombok Timur (Lotim) melayangkan protes resmi terhadap kekacauan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Data ini digunakan sebagai dasar penyaluran Bantuan Pangan (BAPANG) dari Kementerian Ketahanan Pangan. Alih-alih meringankan beban masyarakat, program ini justru disebut memicu gejolak sosial akibat data yang dinilai tidak akurat.
Ketua FKKD Lombok Timur, Hairul Ikhsan, mengungkapkan bahwa ketidakjelasan data DTSEN telah menyebabkan distribusi BAPANG tidak merata. Beberapa desa mengalami pemotongan drastis penerima bantuan, sementara wilayah lain justru mendapat tambahan tanpa dasar yang jelas.
"Ini sudah di luar kendali kami. Warga marah karena banyak yang seharusnya dapat bantuan malah tidak tercatat. Sementara kami, para kepala desa, yang tidak tahu menahu soal data ini jadi sasaran kemarahan," tegas Ikhsan.