Pj Gubernur NTB Hassanudin. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Sementara, Pj Gubernur NTB Hassanudin mengatakan selama kurun waktu tahun 2024, provinsi NTB telah mencatatkan berbagai capaian penting yang patut dibanggakan. Beberapa pencapaian tersebut antara lain, pengendalian inflasi, penurunan angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, penurunan angka stunting dan peningkatan IPM.
Dia mengatakan Pemprov NTB meraih penghargaan TIPD Award 2024 kategori TPID provinsi berkinerja terbaik, yang diserahkan oleh Presiden Joko Widodo, dalam acara rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi tahun 2024 di Istana Negara. Provinsi NTB mendapatkan penghargaan ini, untuk kawasan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Tidak hanya Pemprov NTB, kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram juga mendapatkan penghargaan pada kategori TPID kabupaten/kota berkinerja terbaik 2024 di kawasan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Kemudian, kata Hassanudin, kemiskinan di NTB juga menunjukkan penurunan yang signifikan. Pada Maret 2024, tingkat kemiskinan di NTB tercatat sebesar 12,91 persen, dengan jumlah penduduk miskin mencapai 709.01 ribu orang. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan sebanyak 42,22 ribu orang dibandingkan dengan Maret 2023.
Di sisi lain, angka kemiskinan ekstrem di NTB tercatat sebesar 2,06 persen pada september 2024, turun sebesar 0,58 persen dalam waktu sembilan bulan sejak Januari 2024.
Hassanudin menambahkan NTB terus mencatatkan kemajuan pesat dalam sektor ketenagakerjaan, berkat berbagai program inovatif, salah satunya Pepadu Plus.
Berkat Pepadu Plus, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di NTB turun menjadi 2,73 persen pada Agustus 2024, mengalami penurunan sebesar 0,07 persen dibandingkan Agustus 2023.
Selain itu, angka stunting di NTB berhasil turun signifikan, dari 32,7 persen menjadi 24,6 persen dengan penurunan sebesar 8,1 persen, yang merupakan penurunan tertinggi se - Indonesia.
Begitu juga IPM, pada tahun 2024, IPM NTB tercatat 73,10, meningkat 0,73 poin atau 1,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dia menyebut seluruh dimensi pembentuk ipm mengalami peningkatan, khususnya standar hidup layak dan pengetahuan.
Harapan hidup bayi yang lahir pada tahun 2024 diperkirakan akan mencapai 72,25 tahun, meningkat 0,23 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian ata-rata lama sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas juga meningkat 0,13 tahun, menjadi 7,87 tahun pada 2024.