Pengiriman PMI asal NTB tujuan Malaysia. (IDN Times/Muhammad Nasir)
BP3MI NTB mencatat sebanyak 233 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) NTB yang dikirim secara ilegal dicegah pemberangkatannya sepanjang 2024. Ada yang digagalkan pemberangkatannya di NTB dan luar daerah NTB.
BP3MI NTB sendiri menggagalkan pemberangkatan 2 CPMI nonprosedural. Kemudian 128 orang oleh BP3MI Kepulauan Riau. Selanjutnya, 22 CPMI nonprosedural digagalkan pemberangkatannya oleh Imigrasi Kelas I Mataram bersama BP3MI NTB.
Selain itu, 13 CPMI nonprosedural asal NTB digagalkan pemberangkatannya oleh BP3MI Banten, 14 CPMI nonprosedural asal NTB digagalkan pemberangkatannya oleh BP3MI DKI Jakarta, 30 CPMI dicegah oleh BP3MI Jawa Timur, masing-masing 4 CPMI nonprosedural asal NTB digagalkan pemberangkatannya oleh BP3MI Riau dan BP3MI Sumatera Utara serta 9 CPMI nonprosedural asal NTB yang digagalkan pemberangkatannya oleh Satgas BP2MI.
Kepala BP3MI NTB Noerman Adhiguna mengatakan sebagian besar ratusan PMI nonprosedural itu akan diberangkatkan dengan negara penempatan Malaysia. Dia merincikan sebanyak 151 orang akan dikirim ke Malaysia, 48 orang ke Saudi Arabia dan 17 orang ke Singapura.
Adapun 233 CPMI nonprosedural yang digagalkan pemberangkatannya oleh petugas BP3MI dan Imigrasi sebanyak 87 orang dari Lombok Timur. Disusul Lombok Tengah 71 orang dan Lombok Barat 32 orang. Sisanya dari tujuh kabupaten/kota lainnya di provinsi NTB.
Sepanjang 2024, sebanyak 21.252 PMI asal NTB dikirim ke luar negeri. Terdiri 20.700 laki-laki dan 552 perempuan. Dengan negara penempatan PMI asal NTB terbanyak di Malaysia sebanyak 20.089 orang.
Disusul Brunei Darussalam 257 orang, Singapura 256 orang, Arab Saudi 191 orang, Jepang 182 orang, Taiwan 127 orang, Papua New Guinea 49 orang dan negara lainnya.