Kemensos Gelontorkan Rp1,24 Triliun Bansos di NTB selama 2024

Mataram, IDN Times - Kementerian Sosial (Kemensos) menggelontorkan bantuan sosial (bansos) sebesar Rp1,24 triliun di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) selama 2024. Bantuan paling besar untuk Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp803,63 miliar dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Sembako senilai Rp354,13 miliar.
"Pada tahun 2024, Kementerian Sosial menyalurkan bantuan di Provinsi NTB dengan total nilai mencapai Rp1,24 triliun," sebut Menteri Sosial Saifullah Yusuf usai menyerahkan bantuan di Sentra Paramita Mataram, Senin (9/12/2024).
1. Rincian bansos yang digelontorkan Kemensos di NTB

Ada pun rincian bansos yang disalurkan Kemensos di NTB mencakup berbagai program. Antara lain, sebagai berikut:
- Bantuan makan bergizi untuk lansia tunggal kepada 2.766 penerima manfaat senilai Rp22,41 miliar.
- Bantuan makanan untuk disabilitas kepada 2.814 penerima manfaat sebesar Rp16,88 miliar
- Bantuan untuk anak yatim piatu kepada 14.848 anak senilai Rp32,61 miliar
- Bantuan bagi kelompok rentan sebanyak 444 penerima manfaat sebesar Rp2,41 miliar.
- Bantuan ATENSI di Sentra Paramita kepada 3.007 penerima manfaat senilai Rp6,69 miliar.
- Bantuan operasi katarak kepada 1.437 penerima manfaat sebesar Rp2,51 miliar
- Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 329.370 KPM senilai Rp803,63 miliar
- Program BPNT/Sembako bagi 443.643 KPM sebesar Rp354,13 miliar.
2. Serahkan bantuan kepada ABH hingga korban TPPO

Disebutkan, sejumlah bantuan diserahkan di Sentra Paramita Mataram. Berupa bantuan pemenuhan Kehidupan Layak (Nutrisi, Sembako, Hygenkit dan Peralatan Ibadah) termasuk alat bantu disabilitas kepada 87 penerima manfaat.
Kemudian bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) perlengkapan sekolah bagi ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum) dan AMPK (Anak Memerlukan Perlindungan Khusus sebanyak 48 Anak, Bantuan YAPI sebanyak 5 orang.
Selanjutnya, bantuan ATENSI Kewirausahaan bagi 13 penerima manfaat penyandang disabilitas. Selain itu, bantuan ATENSI kepada 14 orang korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dan Bantuan ATENSI Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan sebanyak 35 orang.
3. Bantuan operasi katarak bagi 2.496 lansia di NTB

Sebelumnya, Gus Ipul juga mengunjungi operasi katarak di Rumah Sakit Harapan Keluarga di Mataram. NTB merupakan provinsi dengan prevalensi penderita katarak tertinggi kedua di Indonesia. Rata-rata prevalensi nasional adalah 3%, sedangkan prevalensi katarak di NTB saat ini 4%, yang tertinggi adalah Provinsi Jawa Timur sebesar 4,4 %.
"NTB menjadi fokus Kementerian Sosial dalam penanganan katarak, sehingga dapat menurunkan prevalensi katarak," katanya.
Sejak 2022, Kemensos telah memberikan bantuan operasi katarak gratis kepada 2.496 lansia di Provinsi NTB. Dengan rincian tahun 2024 mencapai 1.437 pasien, tahun 2023 mencapai 660 pasien, dan tahun 2022 mencapai 399 pasien.
Dia menyebut total pasien yang mendapat bantuan operasi katarak dari Kemensos sebanyak 11.319 jiwa sejak tahun 2022 sampai 2024. Tersebar di seluruh wilayah Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua, termasuk NTB.