Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Konsentrasi masyarakat saat blokade jalan di Desa Tonda Kecamatan Madapangga (Dok/Istimewa)

Bima, IDN Times - Warga Desa Tonda Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memblokade jalan pada Selasa sore (27/6/2023). Mereka menuntut agar terduga pelaku yang memanah warganya berinisial IC agar segera ditangkap oleh polisi. 

"Blokade jalan masih berlangsung sampai sekarang. Mereka tuntut agar pelaku pemanah warga Desa Woro ditangkap," jelas Kapolsek Madapangga Ipda Kader dikonfirmasi, Selasa sore (27/6/2023).

1. Korban dipanah saat berada di lapangan Desa Tonda

Source : freepik.com

Kader mengaku kejadian ini bermula saat IC dipanah oleh pelaku ketika sedang berada di lapangan Desa Tonda, Senin malam (26/6/2023). Usai memanah korban, terduga pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor. 

"Korban dipanah saat di lapangan Desa Tonda, sementara pelakunya langsung kabur," bebernya. 

2. Tadi malam jalan juga diblokade

ILUSTRASI blokade jalan. (IDN Times/Istimewa)

Keluarga dan masyarakat yang tidak terima ulah pelaku langsung bertindak. Tidak lama setelah kejadian, mereka bergegas memblokade jalan lintas Desa Woro menggunakan batu dan kayu.

"Tadi malam mereka sempat blokade jalan juga. Tapi tidak lama setelah kami upayakan dengan langkah persuasif dan memastikan akan menangkap pelaku," terangnya.

2. Pelaku belum berhasil ditangkap

ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Selanjutnya, pada malam itu juga tim Polsek Madapangga langsung melakukan rangkaian penyelidikan lapangan. Sayangnya, keberadaan pelaku hingga siang tadi tidak berhasil diketahui. 

"Belum kami tahu posisi pelaku. Saat ini kami sedang di lapangan mengumpulkan informasi keberadaannya," jelas dia.

Karena pelaku tak kunjung ditangkap, masyarakat pun kembali memblokade jalan sejak pukul 14.30 hingga sore ini yang mengakibatkan arus lalulintas lumpuh total. Karena jalan setempat merupakan satu-satunya akses penghubung sejumlah desa di Kecamatan Madapangga.

Editorial Team