Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250917_112131_416.jpg
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Mohammad Kholid. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Misteri kematian anggota Intel Polres Lombok Barat, Brigadir Esco akhirnya terungkap. Penyidik menetapkan Briptu R, yang merupakan istri Brigadir Esco sebagai tersangka.

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Mohammad Kholid membenarkan sudah ada tersangka dalam kasus kematian Brigadir Esco. "Ya, hasil gelar perkara penyidik menetapkan istrinya menjadi tersangka," kata Kholid dikonfirmasi IDN Times, Jumat (19/9/2025) malam.

1. Belum ungkap motif tersangka membunuh suaminya

Ilustrasi pembunuhan (IDN Times)

Kholid belum mengungkapkan motif tersangka membunuh suaminya. Begitu juga ketika ditanya apakah Briptu R sudah ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka kematian Brigadir Esco. Namun, dalam waktu dekat Polres Lombok Barat akan menyampaikan keterangan pers terkait kasus polisi bunuh polisi tersebut.

Sebelumnya, warga Dusun Nyiur Lembang Desa Jembatan Kembar Kecamatan Lembar, Lombok Barat dihebohkan dengan penemuan jenazah Brigadir Esco pada Minggu (24/8/2025) lalu. Penemuan jenazah korban berawal dari seorang warga setempat yang sedang mencari ayam peliharaannya di bukit belakang rumah sekitar pukul 11.30 WITA.

Saat menyisir area tersebut, warga menemukan sesosok mayat. Dari hasil olah TKP, polisi menemukan beberapa barang bukti di sekitar lokasi penemuan jenazah. Barang bukti tersebut antara lain satu buah kunci sepeda motor Honda Scoopy, sepasang sandal jepit berwarna putih, dan satu unit telepon genggam.

Hasil olah TKP menunjukkan bahwa korban ditemukan tak bernyawa dengan leher terikat tali pada batang pohon. Posisi tubuh korban berada di sekitar pohon di area dengan kondisi tanah yang miring dan agak curam.

2. Keluarga Brigadir Esco sempat demo Polda NTB

Keluarga almarhum Brigadir Esco usai audiensi di Ditreskrimum Polda NTB, Kamis (11/9/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pada Kamis (11/9/2025), puluhan masyarakat Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah yang merupakan keluarga Brigadir Esco menggelar aksi demonstrasi di Mapolda NTB. Mereka menggelar aksi di depan Mapolda NTB sekitar pukul 10.30 WITA.

Belasan perwakilan keluarga dipersilakan masuk ke Mapolda NTB. Mereka ditemui Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda NTB AKBP Catur Erwin Setiawan. Keluarga besar mendesak penyidik segera menetapkan tersangka kasus dugaan pembunuhan Brigadir Esco.

Kepala Desa Bonjeruk Lalu Audia Rahman mengatakan keluarga besar Brigadir Esco meminta agar ada kepastian hukum dalam penanganan kasus dugaan pembunuhan Brigadir Esco. Dia mengatakan jangan sampai kasus ini menjadi bola panas karena lambatnya penanganan oleh aparat kepolisian.

3. Penyidik telah periksa 50 saksi

Audiensi keluarga almarhum Brigadir Esco di Mapolda NTB, Kamis (11/9/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda NTB AKBP Catur Erwin Setiawan menyebutkan penyidik Satreskrim Polres Lombok Barat telah memeriksa 50 saksi dalam membongkar kasus tewasnya Brigadir Esco. Dia menjelaskan proses penanganan kasus ini masih berjalan.

"Kami masih mengumpulkan alat bukti supaya kasus ini semakin terang benderang. Kami butuh waktu untuk memeriksa dan menganalisa barang bukti. Kalau kendala selama ini dari penyidik Polres Lombok Barat juga tidak menemukan. Tetapi mereka hanya butuh waktu. Terakhir itu sudah ada 50 saksi diperiksa," sebutnya.

Erwin membantah anggapan yang mengatakan bahwa penanganan kasus ini lamban karena istri korban merupakan anggota Polri. Dia menjelaskan bahwa istri korban sudah beberapa kali diperiksa oleh penyidik.

"Ini memang kami mau mengumpulkan alat bukti yang sebanyak-banyaknya supaya calon tersangka itu tidak lepas. Jangan sampai kami salah melangkah tanpa ada alat bukti. Nanti kami dibilang merekayasa kasus," terangnya.

Sebelumnya, Direktur Reskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan berdasarkan hasil autopsi, korban diduga mengalami penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia. Apakah ini kasus pembunuhan berencana? Syarif mengatakan penyidik masih melakukan mendalami.

"Yang pasti kita akan maksimal untuk mengungkap ini. Karena ini menjadi atensi publik. Semoga apa yang kita lakukan bisa menjadi titik terang. Mohon waktu untuk kami bisa mengungkap ini. Tapi yakinlah kami akan maksimal Polres Lombok Barat dan Polda NTB bersinergi untuk mengungkap ini," kata Syarif.

Editorial Team