Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250924_163649.jpg
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, saat melihat kondisi para siswa SDI Liliba Kupang yang keracunan MBG. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Kupang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kupang akan mengevaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini dilakukan karena telah terjadi dua kali kasus keracunan dengan korban ratusan siswa.

Kepala Disdik Kota Kupang, Dumuliahi Djami, menegaskan ini saat menemui orangtua serta para murid SDI Liliba Kupang yang sedang dirawat di rumah sakit akibat keracunan MBG pada Rabu (24/9/2025). Ada 11 murid SD itu yang mengalami keracunan usai mencicipi MBG dan juga susu.

Keracunan MBG di wilayahnya ini, kata dia, merupakan kasus kedua setelah 140 siswa dari SMPN 8 Kota Kupang mengalami hal serupa.

1. Dapur MBG Kayu Putih

Para siswa SDN Liliba Kota Kupang keracunan susu dan MBG. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Berdasarkan laporan yang diterima, MBG yang dibagikan ini berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG Kayu Putih. Pihak tersebut akan dipanggilnya langsung, termasuk dengan koordinator MBG di Kota Kupang. Ia ingin para pihak terkait pada kasus ini mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.

"Kita akan evaluasi dan mengundang Koordinator MBG Kota Kupang untuk membicarakan ini karena ini hal yang kedua setelah SMPN 8 Kupang dan sekarang SDN Liliba," tandasnya.

Untuk sementara, distribusi MBG siang di sekolah ini akan dihentikan sementara hingga adanya komitmen yang jelas.

2. Tak ingin ada makanan kedaluwarsa

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, memberi data siswa kepada media. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Dalam laporan yang ia terima, susu dan makanan yang dibagikan menunjukkan tanda-tanda kedaluwarsa seperti bau tak sedap, berlendir, dan ada yang menemukan ulat.

"Kita minta tolong ya kalau bisa selanjutnya betul-betul diawasi sehingga makanan yang jalan di sekolah itu benar-benar higienis. Jangan lagi makanan kedaluwarsa, basi, atau macam-macam," tandasnya.

Sementara ini arahan dari Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, lanjut dia lagi, bila ada penambahan korban maka akan dialihkan ke RSUD S. K. Lerik.

"Supaya nanti pakai dana pengamanan," kata dia.

3. Sudah ratusan siswa keracunan

Salah seorang siswa SMPN 8 Kota Kupang diinfus diduga akibat keracunan MBG. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Dumul menyebut pada hari tersebut 11 siswa SDI Liliba Kupang harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Leona Kupang akibat keracunan. Para murid ini berasal dari kelas 5A dan 5D yang menyantap makanan dari jadwal pembagian MBG siang hari sekitar pukul 12:20 WITA.

Ranti Selan, salah seorang murid menyatakan MBG yang didapatnya hari itu memang sudah berlendir pada sayurnya, telur, dan tahu, yang ia sempat ia cicipi sedikit. Kemudian susu yang dibagikan pun tampak aneh karena ada gumpalan seperti lendir berwarna kuning.

"Pas minum susu seperti ada kuning-kuning, ada ulat, jadi kami pas minum lihat itu langsung muntah kasih keluar kembali," cerita dia saat ditemui di rumah sakit.

Sebelumnya SMP Negeri 8 Kota Kupang, NTT, terjadi pada 22 Juli 2025, juga mengalami keracunan hingga sebanyak 140 siswa. Sebagian besar dari mereka dirawat di RSUD SK Lerik, RS Siloam, dan rumah sakit lainnya.

Editorial Team