Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi jemaah calon haji NTB 2025. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Ilustrasi jemaah calon haji NTB 2025. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Kabar baik bagi calon jemaah haji (CJH) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada musim haji 2026, NTB mendapatkan tambahan kuota sebanyak 1.000 orang, sehingga total CJH yang akan diberangkatkan sebanyak 5.700 orang.

Kepala Kanwil Kemenag NTB Zamroni Aziz menjelaskan pada 2025, total kuota haji yang diperoleh NTB sebanyak 4.400 orang lebih. Sedangkan pada 2026, kuota haji NTB lebih dari 5.700 orang.

"Hari ini, kita dapat informasi kuota haji tahun 2026 sebanyak 5.700 orang sekian. Artinya ada penambahan seribu orang lebih," kata Zamroni di Mataram, Selasa (4/11/2025).

1. Antrean jemaah haji NTB akan berkurang

Kepala Kanwil Kemenag NTB Zamroni Aziz. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Zamroni menjelaskan pelaksanaan ibadah haji di NTB pada 2025 mendapatkan penghargaan nasional dalam pelaksanaan open seat haji. Sehingga tidak ada kursi yang kosong dan semua terisi oleh jemaah cadangan.

Menurutnya, penambahan kuota haji NTB mencapai seribu orang pada 2026 salah satunya mempertimbangkan pelaksanaan tahun sebelumnya. "Sehingga NTB, alhamdulillah ada penambahan kouta seribu lebih, yang dulu hanya 4.400 orang lebih, sekarang menjadi 5.700 orang lebih," jelas Zamroni.

Minat masyarakat NTB menunaikan ibadah haji cukup tinggi. Kanwil Kemenag NTB mencatat antrean jemaah haji untuk diberangkatkan ke Arab Saudi sampai 40 tahun. Setiap tahun, NTB mendapatkan kuota sebanyak 4.499 jemaah haji yang diberangkatkan ke Arab Saudi.

"Saya kira ini bisa mengurangi antrean jemaah haji. Artinya tambahan kuota 1.000 orang ini sudah otomatis antrean akan berkurang. Sehingga mudah-mudahan terus ada penambahan-penambahan kuota setiap tahun, sehingga masa antrean akan bisa terus berkurang," harapnya.

2. CJH yang berangkat harus benar-benar istitoah

Jemaah calon haji lansia saat pelepasan menuju Arab Saudi di Asrama Haji NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Zamroni mengaku sudah mengumpulkan Bidang Haji dan Umrah membahas pelunasan haji 2026. Dia menekankan agar CJH yang melunasi benar-benar istitoah. Artinya, jemaah yang bisa berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dalam keadaan sehat berdasarkan rekomendasi dari rumah sakit.

"Jadi tidak boleh dimainkan di situ. Kalau memang tidak sehat, bilang tidak sehat, sehingga betul-betul nanti jemaah haji dalam kondisi yang betul-betul fit menjalankan ibadah haji. Karena tentu ibadah haji, ibadah yang luar biasa berat," tuturnya.

3. Besaran biaya haji 2026 Embarkasi Lombok menunggu Keppres

Ilustrasi jemaah calon haji NTB 2025. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Untuk besaran biaya haji 2026 Embarkasi Lombok, masih menunggu Keputusan Presiden (Keppres). Dia mengatakan bahwa pada musim haji 2026, ada penurunan biaya haji. Meskipun ada penurunan biaya haji, namun dia berharap tidak membuat pelayanan kepada jemaah berkurang.

Pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah terkait persiapan haji 2026. Meskipun sudah ada Kementerian Haji dan Umrah, Kemenag NTB masih tetap menangani karena masih masa transisi. Karena Kementerian Haji dan Umrah belum punya Satker di NTB.

"Tentu ini menjadi tanggung jawab kita, karena bagaimanapun juga bukan persoalan kementerian yang berbeda tetapi sudah menjadi layanan untuk layanan masyarakat yang ada," tandas Zamroni.

Editorial Team