Viral! Warga Bima Terobos Banjir saat Gotong Jenazah ke Kuburan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times - Beredar sebuah video sejumlah warga menggotong keranda jenazah dengan menerobos banjir bandang di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Peristiwa itu terjadi di Desa Sandue Kecamatan Sanggar, Kamis (4/4/2024) kemarin.
Peristiwa itu direkam dan viral di media sosial di Bima. Pada video yang beredar, sejumlah rombongan pengantar jenazah nekat menerobos banjir dari masjid ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) atau kuburan desa setempat.
1. Ruas jalan diterjang banjir bandang
Warga Desa Sandue Kecamatan Sanggar, Firdaus yang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Peristiwa tersebut diakui terjadi pada Kamis (4/4/2024) pada pukul 13.00 Wita.
"Setelah jenazah disalatkan, ruas jalan dan pemukiman diterjang banjir. Kebetulan saat itu, Desa Sandue diguyur hujan lebat," katanya dikonfirmasi Jumat (5/4/2024).
Baca Juga: Pria yang Melamar Janda di Bima Mengaku Mampu Ubah Daun Jadi Uang
2. Jenazah seorang penjual sayur keliling
Warga yang terlanjur menggotong keranda jenazah terpaksa menerobos banjir. Mereka berjibaku melawan derasnya arus banjir bandang setinggi lutut orang dewasa.
“Yang meninggal seorang nenek penjual sayur keliling dari kampung Jala Desa Sandue. Almarhumah meninggal Rabu (3/4/2024), tapi baru dimakamkan (Kamis),” terangnya.
3. Proses pemakaman berlangsung lancar
Meski diadang banjir, proses pemakaman berjalan lancar. Saat dibawa ke TPU, warga menutup keranda dengan terpal agar tidak terkena air hujan.
“Desa Sandue sudah jadi langganan banjir tahunan. Kemarin siang (Kamis) banjir lumayan deras. Warga juga sempat was-was saat terobos banjir,” katanya.
Senada juga disampaikan Kepala Desa Sandue, Muhdar M Sidik. Saat jenazah hendak dibawa ke kuburan, tiba-tiba wilayah setempat diguyur hujan deras.
“Karena sudah terlanjur usai disalatkan, akhirnya warga terpaksa terobos banjir,” katanya
Baca Juga: Seorang Janda di Bima Dilamar Rp3 Miliar, Ternyata Koper Diisi Daun