Satu Keluarga di Bima Dibantai karena Diduga Dukun Santet

Diserang oleh sekelompok orang pakai senjata tajam

Bima, IDN Times - Peristiwa nahas menimpa satu keluarga di Desa Soro Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa malam (6/2/2024). Mereka diserang sekelompok warga menggunakan senjata tajam (sajam) berupa tombak dan parang.

"Mereka diserang menggunakan sajam tadi malam sekitar pukul 23.00 WITA" kata Kasubsi Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun dikonfirmasi Rabu (7/2/2024).

1. Korban diduga dukun santet

Satu Keluarga di Bima Dibantai karena Diduga Dukun SantetIlustrasi Santet (dok. Skylar Pictures/Santet)

Seorang pria bernama Nurdin (54) tewas di tempat, sementara istrinya bernama Nurmi Fathurahman (35) dan anaknya inisial FT mengalami luku-luka. Mereka diserang karena diduga pelaku santet terhadap orangtua para terduga pelaku.

"Peristiwa ini diduga dipicu oleh tuduhan santet yang dialamatkan kepada korban terhadap orangtua para pelaku," kata Kasubsi Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun dikonfirmasi Rabu (7/2/2024).

Baca Juga: Inpres Jalan Daerah 2024, NTB Prioritaskan Ruas Tanjung - Pohgading

2. Korban ditombak pada bagian di bawah mata

Satu Keluarga di Bima Dibantai karena Diduga Dukun SantetJasad korban, Nurdin (Dok/Istimewa)

Tragedi ini berawal saat rumah korban didatangi oleh sekelompok orang di Dusun Moti Desa Soro dengan membawa tombak dan parang. Begitu tiba, mereka melakukan pengintaian di sekitar rumah korban.

Saat Nurdin dan istrinya keluar dari kamar tidur, tiba-tiba diserang menggunakan tombak. Tombak yang dilepas itu, tepat mengenai wajah di bawah mata Nurdin.

"Korban terkena serangan tombak pada bagian di bawah mata," kata Nasrun.

3. Anak korban juga ditombak

Satu Keluarga di Bima Dibantai karena Diduga Dukun SantetFoto dua terduga pelaku yang diamankan polisi (Dok/Polres Bima Kota)

Selanjutnya, Nurdin dan istrinya berusaha menyelamatkan diri dengan lari keluar melompat pagar belakang rumah. Para pelaku yang geram tidak mendapati korban, lantas menyerang anaknya FT dengan menusuk paha menggunakan tombak.

Setelah itu, para pelaku bergegas mengejar Nurdin bersama istrinya. Nurdin yang kelelahan dikejar akhirnya terjatuh. Ia kemudian diserang para pelaku menggunakan senjata tajam hingga tewas di tempat.

Dalam kasus ini, baru dua terduga pelaku yang diamankan. Mereka masing-masing inisial IN berusia 26 tahun yang bekerja sebagai nelayan dan AR berusia 42 tahun yang bekerja di kantor swasta. 

"Sekarang mereka diamankan di polres untuk diproses lebih lanjut," pungkas Nasrun.

Baca Juga: Bawaslu NTB Temukan Banyak Petugas KPPS Jadi Anggota Parpol

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya