Rumah yang Dibangun Pemkot Bima Tak Punya Sumber Air Bersih

Akan pindah setelah kebutuhan dipenuhi Pemkot Bima

Kota Bima, IDN Times - Ancang-ancang Pemkot Bima menggusur rumah warga yang bermukim di bantaran Sungai Padolo belum tuai hasil. Rencana eksekusi pada Senin (7/11/2022) lagi-lagi gagal dilakukan, padahal jajaran Pol Pol PP diterjunkan ke lokasi.

Rencana pembongkaran rumah ini mendapat perlawanan sebagian banyak warga. Mereka tidak terima dipindahkan ke rumah relokasi banjir di Lingkungan Kadole, Kelurahan Oi Fo'o lantaran kesulitan air bersih.

1. Sempat pindah rumah ke relokasi banjir

Rumah yang Dibangun Pemkot Bima Tak Punya Sumber Air BersihSalah satu paket proyek rumah relokasi banjir di Lingkungan Kadole yang dibidik KPK (IDN Times/Juliadin)

Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Bima, Sukarno menjelaskan, rumah yang ditangani saat ini merupakan rumah penduduk yang sebelumnya tinggal di Lingkungan Kadole. Sebelumnya mereka memilih kembali, karena beberapa alasan.

"Mereka yang balik dari Lingkungan Kadole yang kita tangani sekarang ini," jelas Sukarno di lokasi, Senin (7/11/2022).

Pihaknya bersama tim dari OPD lain akan memfasilitasi pemindahan barang-barang warga. Ia berharap hajatan ini dapat diterima baik oleh masyarakat, sehingga proses pemindahan berlangsung dengan aman dan tertib.

Baca Juga: Krisis Air, Warga Bima Enggan Tempati Rumah Relokasi Banjir

2. Diharapkan bongkar sendiri

Rumah yang Dibangun Pemkot Bima Tak Punya Sumber Air BersihIlustrasi sungai di Jakarta. (IDN Times/Anata Siregar)

Guna mempercepat proses pemindahan, Sukarno berharap partisipasi dari warga. Membongkar sendiri rumahnya masing-masing, agar bahan-bahan bangunan tidak rusak dan bisa digunakan kembali.

"Kami berharap mereka bongkar sendiri, biar bahan-bahan rumah yang dibongkar bisa dimanfaatkan kembali. Baru beberapa orang yang bongkar sendiri rumahnya," beber dia.

3. Warga kompak menolak

Rumah yang Dibangun Pemkot Bima Tak Punya Sumber Air Bersihilustrasi menolak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketua RT 01 Kelurahan Dara, Efendi yang dikonfirmasi mengaku warganya kompak tidak ingin pindah ke rumah relokasi banjir. Karena sejumlah fasilitas penunjang termasuk kebutuhan pokok seperti air bersih di sana tidak terpenuhi dengan baik.

Bagi mereka, akan siap bergeser ke rumah relokasi banjir yang tengah dibidik KPK tersebut jika semua fasilitas terpenuhi. Terutama kesediaan air bersih yang cukup.

"Kami tidak akan bergerak sedikit pun jika fasilitas yang diharapkan tidak terpenuhi,"  tandas Efendi.

Baca Juga: Tiga Tersangka Korupsi Rp5,1 Miliar di Bima Segera Dilimpahkan

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya