Rektor UM Bima Minta Maaf, Laporan Mahasiswa Belum Dicabut

Rektor dan dosen keroyok mahasiswa saat demo

Kota Bima, IDN Times - Kasus Rektor dan dosen Universitas Muhammadiyah Bima (UMB) yang mengeroyok mahasiswa saat demo berujung damai. Meski demikian, korban Bayu Saputra belum secara resmi mencabut laporan polisi yang diajukan usai kejadian.

"Kami hanya fasiltasi keinginan mereka untuk damai. Baru saja selesai, kedua belah pihak baru saja pulang," kata Kanit Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Bima Kota, Henry Jonathan Hutauruk dikonfirmasi Jumat (19/1/2024).

1. Sepakat damai

Rektor UM Bima Minta Maaf, Laporan Mahasiswa Belum DicabutFoto Rektor UM Bima dan Bayu Saputra saat tunjukan surat pernyataan (Dok/Polres Bima Kota)

Dalam kesempatan itu, Rektor UMB Ridwan dan seorang dosen bernama Darmin telah sepakat damai dengan korban, Bayu Saputra. Kesepakatan tersebut tertuang dalam surat pernyataan yang kemudian masing-masing ditandatangani kedua belah pihak.

"Pihak ke satu (Bayu Saputra) dan pihak kedua (rektor dan dosen) telah sepakat menyelesaikan masalah dengan cara kekeluargaan," kata Henry.

Baca Juga: Seorang Petani Jagung di Bima Tewas Tersengat Listrik Perangkap Babi

2. Janji tak ulangi perbuatan

Rektor UM Bima Minta Maaf, Laporan Mahasiswa Belum DicabutTangkapan layar saat Bayu Saputra dikeroyok (Dok/Istimewa)

Rektor dan dosen menyampaikan permohonan maaf terhadap tindakannya memukul Bayu Saputra. Mereka juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut pada masa yang akan datang. 

"Korban sudah terima permintaan maaf mereka. Mereka juga berjanji tidak akan mengulangi, dan jika dikemudian hari melanggar, maka siap diproses sesuai hukum berlaku," bebernya.

3. Laporan polisi belum dicabut

Rektor UM Bima Minta Maaf, Laporan Mahasiswa Belum DicabutLaporan polisi yang diajukan Bayu Saputra (Dok/Istimewa)

Henry mengatakan, dengan adanya komitmen damai maka dengan sendirinya korban akan mencabut laporan polisi. Hanya saja, dia belum berani pastikan waktu laporan akan dicabut dari pihak korban.

"Positif cabut kalau sudah ada komitmen damai. Cuma saya belum bisa pastikan kapan waktunya, tergantung dari pihak korban," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Bayu Saputra dikeroyok oleh Rektor UM Bima dan dosen saat menggelar unjuk rasa di kampus pada Rabu (17/1/2024) kemarin. Dalam aksinya, mereka menyorot kenaikan biaya SPP dan kebijakan kampus yang tidak mengizinkan mahasiswa ikuti ujian sebelum melunasi SPP.

Baca Juga: Protes Kenaikan SPP, Mahasiswa UM Bima Diduga Dipukul Rektor dan Dosen

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya