Protes Kenaikan SPP, Mahasiswa UM Bima Diduga Dipukul Rektor dan Dosen

Korban lapor polisi
  • Kota Bima, IDN Times - Beredar sebuah video seorang mahasiswa dikeroyok atau dipukil oleh sejumlah orang pada Rabu (17/1/2024). Video berdurasi 10 detik itu direkam oleh mahasiswa, lalu diunggah hingga viral di media sosial.

Penelusuran IDN Times, peristiwa tersebut berlangsung di halaman Universitas Muhammadiyah Bima (UMB), Rabu (17/1/2024). Berawal saat korban yang diketahui bernama Bayu Saputra bersama sejumlah rekannya menggelar unjuk rasa di kampus setempat. 

1. Sorot kenaikan biaya SPP

Protes Kenaikan SPP, Mahasiswa UM Bima Diduga Dipukul Rektor dan DosenFoto korban, Bayu Saputra saat dikonfirmasi usai berikan keterangan di Satreskrim Polres Bima Kota (IDN Times/Juliadin)

Dalam aksinya, mahasiswa menyorot kebijakan kampus yang menaikan pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Pihak kampus diketahui tidak mengizinkan mahasiswa mengikuti ujian sebelum melunasi pembayaran SPP.

"Kebijakan kampus ini meresahkan mahasiswa, makanya kami sorot," tegasnya usai menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Bima Kota, Rabu sore (17/1/2024).

Ketika sedang menyampaikan aspirasi, Bayu tiba-tiba dihampiri Rektor UMB berinisial RN. Saat itu, RN sempat memukul, merampas megafon hingga menjambak rambut Bayu.

"Saya diminta bicara baik-baik di dalam ruangan. Saat itu dia sambil merampas megafon dan menjambak rambut saya," terangnya.

Baca Juga: Disnakertrans NTB Bakal Rekrut Ratusan Pekerja Skill Tujuan Eropa

2. Korban lapor polisi

Protes Kenaikan SPP, Mahasiswa UM Bima Diduga Dipukul Rektor dan DosenFoto gedung Satreskrim Polres Bima Kota (IDN Times/Juliadin)

Saat diseret ke dalam ruangan, Bayu kembali mendapat perlakuan yang tak menyenangkan. Dia lagi-lagi dihajar oleh dua orang dosen, hingga akhirnya Bayu berhasil kabur dari kerumunan massa.

"Iya, saat dibawa oleh rektor, saya tiba-tiba dihajar lagi oleh dua dosen. Lupa lagi saya namanya," beber mahasiswa ilmu hukum ini.

Atas tindakan yang dialaminya, kini korban secara resmi melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Satreskrim Polres Bima Kota. Terduga pelaku yang dilaporkan masing-masing, Rektor UMB dan dua dosen.

"Sudah dilaporkan, bahkan saya telah berikan keterangan dan divisum oleh penyidik Satreskrim Polres Bima Kota," ungkapnya.

3. Kasus sedang didalami

Protes Kenaikan SPP, Mahasiswa UM Bima Diduga Dipukul Rektor dan DosenIlustrasi pengeroyokan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kasubsi PIDM SIE Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun yang dikonfirmasi membenarkan kasus itu telah dilaporkan oleh korban. Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan korban dan para saksi di ruang Satreskrim.

"Iya kasusnya sedang dalam proses. Kini sedang pemeriksaan korban dan para saksi," tandasnya dihubungi Rabu (17/1/2024).

4. Dituding menghasut saat demo

Protes Kenaikan SPP, Mahasiswa UM Bima Diduga Dipukul Rektor dan Dosenilustrasi berbicara menggunakan megafon (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Wakil Rektor I UM Bima, Syamsuddin yang dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurut dia, kejadian itu berlangsung saat suasana Ujian Akhir Semester (UAS) sekitar pukul 10.00 Wita.

Ketika itu, Bayu Saputra dan kawan-kawannya diduga membawa senjata tajam sambil berorasi menggunakan megafon. Bayu dituding menghasut dan menyerang keamanan dan ketertiban kampus.

"Pihak kampus telah berusaha memanggil, mengajak dialog serta memberikan peringatan agar Bayu Saputra dan kawan-kawannya menghentikan tindakan yang mengganggu UAS," terangnya.

Menurutnya, peringatan itu tak dihiraukan. Bayu Saputra dan kawannya dinilai menunjukkan sikap perlawanan dan provokatif. Tindakan mereka dinilai memicu konflik atau perlawanan dari kalangan mahasiswa yang merasa terganggu.

"Mereka secara sengaja membuat keributan karena tercacat masih memiliki tunggakan SPP," bebernya.

Kemudian panitia juga menemukan adanya pemalsuan Kartu UAS yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa, sehingga dikeluarkan dari ruangan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk tindakan pendisiplinan oleh pihak kampus.

"Kami juga mengidentifikasi adanya kelompok tertentu di luar kampus UM Bima yang sengaja membuat skenario agar suasana kenyamanan dan keamanan di lingkungan UM Bima terganggu," pungkasnya.

Baca Juga: NTB Cabut 2 Izin Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Nakal

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya