Klarifikasi Kepsek di Bima, Guru Honorer Dipecat karena Malas Mengajar

Guru ini kerap absen hingga empat bulan

Bima, IDN Times - Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Inpres Kalo Jahara Jainudin mengklarifikasi soal pemecatan guru honorer setempat bernama Verawati. Guru honorer SDN di Desa Pai, Kecamatan Wera di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) diberhentikan lewat pesan singkat WhatsApp karena ijazah D2.

"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf atas kesalahpahaman saya sebelumnya. Saat itu, saya merasa terbawa emosi karena sampai pukul 07.13 Wita tidak ada satu pun guru yang hadir di sekolah," kata Jahara, Minggu (21/1/2024).

1. Pemberhentian guru honorer sudah disampaikan dengan semestinya

Klarifikasi Kepsek di Bima, Guru Honorer Dipecat karena Malas MengajarFoto Verawati, guru honorer SDN Inpres Kalo Desa Pai Kecamatan Wera yang dipecat Kepsek (Dok/Verawati)

Kepsek menegaskan bahwa ia sudah mengklarifikasi hal tersebut kepada guru yang bersangkutan, Verawati, ketika ia tiba di sekolah pada pukul 07.30 Wita. Selanjutnya, Verawati diminta untuk segera menghubungi Korwil Dikbudpora Wera guna mendapatkan panduan langkah-langkah yang harus diambil terkait ijazah D2.

Berdasarkan hasil rapat dengan Dikbudpora beberapa hari sebelumnya, disepakati bahwa tenaga pendidik berijazah D2 akan ditempatkan di Kantor Korwil Dikbudpora Wera. Bagi yang mampu mengoperasikan komputer, mereka akan dipertahankan, tetapi bukan sebagai tenaga pendidik melainkan sebagai tenaga Tata Usaha (TU).

"Sayangnya, Ibu Vera tidak memiliki keterampilan dalam mengoperasikan komputer. Mungkin ada ketidaksetujuan terhadap pengumuman saya. Setelah pulang dari sekolah, beliau menyebarluaskan percakapan awal kita," terangnya.

Baca Juga: Peredaran Rokok Ilegal di Kota Bima Dianggap Mengkhawatirkan

2. Terdapat tambahan tiga guru honorer pengganti

Klarifikasi Kepsek di Bima, Guru Honorer Dipecat karena Malas Mengajarilustrasi guru (Pixabay.com/Jerrykimbrell10)

Selain dipertimbangkan berdasarkan hasil rapat dengan Korwil, keputusan untuk memberhentikan Verawati juga diambil karena adanya penambahan tiga guru honorer dengan kualifikasi ijazah terakhir S. Di mana salah satunya adalah adik kandung Verawati.

"Iya, ada tiga guru baru yang bergabung, dan salah satunya adalah adik Vera. Saya pikir, adiknya sudah dimasukkan, sekarang malah saya difitnah," ungkapnya.

Menurut Kepsek, dari seluruh tenaga pendidik di SDN Inpres Kalo, Verawati tercatat sebagai guru paling malas sekolah. Hal ini diperkuat oleh rekapan data kehadiran sejak Verawati mulai mengajar di satuan pendidikan tersebut.

"Dia merupakan guru yang paling jarang hadir untuk mengajar dan lebih memprioritaskan urusan rumah tangga dan pertanian," jelasnya.

3. Guru bersangkutan sempat absen hingga empat bulan

Klarifikasi Kepsek di Bima, Guru Honorer Dipecat karena Malas MengajarFoto anak SDN Inpres Kalo Desa Pai (Dok/Verawati)

Biasanya, Verawati baru rajin datang ke sekolah menjelang pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Namun, setelah itu, ia tidak hadir di sekolah, bahkan berbulan-bulan lamanya.

"Paling sering hadir saat mendekati pencairan dana BOS, setelah itu tidak lagi. Sebagai contoh, belakangan ini, dia tidak hadir selama 4 bulan, dan baru dua hari yang lalu datang ke sekolah," tambahnya.

Sebelumnya, cuitan Verawati dengan tangkapan layar percakapan dengan Kepsek viral di media sosial. Verawati mengecam keputusan epsek yang mengeluarkannya dari sekolah tanpa mempertimbangkan pengabdian selama 18 tahun.

"Saya diberhentikan tanpa hormat, tanpa pemberitahuan sebelumnya. Padahal, saya sudah mengabdi selama 18 tahun di sini," ungkap Verawati.

Baca Juga: Guru Honorer di Bima Dipecat Lewat Pesan WA setelah Mengabdi 18 Tahun

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya