Kasus Dewan Tebar Uang saat Kampanye Yandi-Ros di Bima Dihentikan
Bima, IDN Times - Kasus Ketua DPD Hanura NTB, Ahmad Dahlan yang bagi-bagi uang saat kampanye Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bima nomor urut 02, M Putera Ferryandi dan Rostiati (Yandi-Ros) di Bima dihentikan. Penghentian kasus anggota DPRD NTB itu karena dianggap tidak cukup alat bukti.
"Salah satu unsur dalam Pasal 187 a Undang-Undang Pilkada belum terpenuhi. Peristiwanya ada, tapi tidak cukup bukti, jadi unsurnya belum terpenuhi," kata Ketua Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), Taufiqurrahman dikonfirmasi, Senin (25/11/2024).
1. Ambil keterangan sejumlah saksi hingga saksi ahli pidana
Taufiqurrahman menjelaskan, penanganan kasus ini telah sesuai mekanisme yang berlaku. Diantaranya memanggil 4 saksi dan Ahmad Dahlan, termasuk juga meminta keterangan saksi ahli pidana.
"Kami sudah minta keterangan empat saksi dan Ahmad Dahlan, termasuk meminta keterangan dari ahli pidana," jelas Taufiqurrahman yang juga Komisioner Bawaslu Kabupaten Bima ini.
2. Pembahasan ditingkat Gakkumdu
Taufiqurrahman pastikan, pembahasan kasus ini berlangsung alot di tingkat Gakkumdu. Meliputi Bawaslu, Polres Bima dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bima. Setelah melewati proses panjang hingga akhirnya kasus diputuskan bersama. Keputusan itu lalu diambil bersama pada Minggu (24/11/2024) kemarin.
"Kami putuskan bersama pada Minggu, 24 November 2024 kemarin," jelas Opik sapaan karib Ketua Gakkumdu Bima ini.
3. Tebar uang saat kampanye Yandi-Ros
Diberitakan sebelumnya, aksi Ketua DPD Hanura NTB itu berlangsung saat ikuti konvoi kampanye Paslon Yandi-Ros di Kecamatan Bolo, Minggu (17/11/2024). Aksinya direkam warga, lalu diunggah hingga viral di media sosial (Medsos).
Dalam video yang beredar, tampak Ahmad Dahlan di atas mobil dan mengeluarkan tas berisi uang, lalu uang itu ditebarkan ke para pendukung Yandi-Ros. Massa pendukung terlihat berkerumun mendekati mobil yang ditumpanginya, menunggu uang yang ditebar di bawa jalan raya.
