Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ibu Hamil di Bima Ditandu ke RS karena Jalan Rusak, Bayinya meninggal

Bayi kembar perempuan di Bima meninggal dunia. Saat proses melahirkan ibunya ditanduk 2 kilometer akibat jalan rusak (Dok/Istimewa)

Bima, IDN Times - Bayi kembar di Dusun Waduramba, Desa Kaowa, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setelah dilahirkan. Ibunya, Farida, harus ditandu sejauh 2 kilometer saat proses melahirkan akibat akses jalan yang rusak dan licin.

Bayi kembar perempuan itu meninggal dunia beberapa jam setelah dirawat intensif di RSUD Bima. Bayi kembar kedua meninggal lebih awal, disusul bayi kembar pertama beberapa jam kemudian.

"Bayi kembar kedua meninggal Jumat sore, sementara yang pertama Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WITA," kata Nafisah, salah satu keluarga Farida, saat dikonfirmasi pada Sabtu malam (25/1/2025).

1. Pemakaman langsung dilakukan

Ilustrasi bayi (pexels.com/Rene Asmussen)

Menurut Nafisah, proses pemakaman kedua bayi hanya berselang beberapa jam. Bayi kembar kedua dimakamkan pada Sabtu pagi, sementara bayi kembar pertama dimakamkan pada Sabtu siang.

"Selang beberapa jam pemakamannya. Bayi kembar kedua Sabtu pagi, sementara kembar pertama dimakamkan siangnya," katanya.

Farida sendiri telah dipulangkan dari RSUD Bima bersama jasad anak kembar pertamanya pada Sabtu siang. Kondisinya kini mulai membaik, meski masih lemas akibat kesedihan mendalam atas kehilangan kedua putrinya.

"Dia sudah dipulangkan dari rumah sakit. Alhamdulillah, kondisinya sudah mulai membaik," ujar Nafisah.

2. Ditandu sejauh 2 kilometer setelah melahirkan anak pertama

Tangkapan layar saat warga menanduk Farida untuk melahirkan bayi kembar ke dua ke RSUD Bima (Dok/Istimewa)

Farida awalnya bersalin di rumah dengan didampingi seorang bidan desa pada Jumat (24/1/2025). Kelahiran bayi pertama berlangsung lancar, tetapi bayi kembar kedua mengalami kesulitan.

Bidan desa yang mendampingi kemudian memutuskan merujuk Farida ke RSUD Bima untuk penanganan lebih lanjut. Namun, karena akses jalan yang rusak dan licin, Farida bersama bayi kembar pertama harus ditandu warga menggunakan sarung sejauh 2 kilometer hingga mencapai jalan aspal tempat ambulans menunggu.

"Sekitar tiga jam perjalanan baru dia sampai di RSUD Bima," kata Nafisah.

3. Bayi kembar ke-2 meninggal setelah 2 jam dilahirkan

Ilustrasi membedong bayi (pexels.com/Szabina Nyiri)

Humas RSUD Bima, dr. Muhammad Akbar, mengatakan bahwa setibanya di rumah sakit, Farida langsung ditangani intensif oleh tim medis hingga melahirkan bayi kembar kedua. Namun, bayi tersebut meninggal dunia sekitar dua jam setelah dilahirkan.

"Bayinya lahir dalam kondisi kritis, dengan berat badan rendah serta organ tubuh yang belum sempurna," kata dr. Akbar.

Sementara itu, bayi kembar pertama yang ikut dibawa ke rumah sakit juga mengalami kondisi kritis dan menjalani perawatan intensif di ruang NICU. Farida sendiri berada dalam kondisi stabil meski sangat terpukul dengan kehilangan kedua bayinya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Juliadin JD
Linggauni
Juliadin JD
EditorJuliadin JD
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us