Duduk Perkara Kasus Pembunuhan Warga Bima yang Diduga Dukun Santet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times - Kasus pembunuhan Nurdin (54), warga Desa Soro Kecamatan Sape Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Empat dari enam terduga pelaku masih terus diburu oleh anggota Satreskrim Polres Bima Kota. Selain korban meninggal dunia, anak korban juga ditombak menggunakan tombak beracun.
Hal tersebut diungkap Kepala Desa (Kades) Soro, Abdul Hadi dikonfirmasi Rabu (7/2/2024). Menurut dia, keenam terduga pelaku merupakan adik kandung dan keponakan dari seorang pria bernama Landu (50). Ia merupakan seorang warga yang meninggal dunia diduga akibat santet. Para pelaku meyakini bahwa Nurdin bersama istrinya yang bernama Nurmi yang melakukan santet itu.
"Adiknya tiga orang dan keponakannya tiga orang. Baru dua orang ditangkap polisi," kata Abdul Hadi.
1. Korban dibunuh usai keluarga pelaku meninggal
Abdul Hadi menerangkan, kasus pembunuhan ini berawal ketika Landu meninggal dunia pada Selasa malam (6/2/2024). Kematian Landu dicurigai oleh para terduga pelaku disantet oleh Nurdin bersama istrinya.
"Para pelaku mencurigai bahwa kematian Landu disantet oleh Nurdin bersama istrinya. Padahal Almarhum yang meninggal itu sudah lama sakit-sakitan karena mengidap TBC dan asma," terang dia.
Kemarahan para pelaku tak terbendung, sehingga mereka bergegas menyerang korban dan keluarga di rumah korban. Mereka menyerang korban bersama istri dan anaknya menggunakan senjata tajam hingga mengakibatkan Nurdin tewas di tempat.
Baca Juga: Satu Keluarga di Bima Dibantai karena Diduga Dukun Santet
2. Anak korban ditombak pakai tombak beracun
Menurut Kades dari peristiwa berdarah tersebut, istri dan anak korban inisial FT berhasil menyelamatkan diri. Meski FT mengalami luka tusuk pada bagian paha akibat ditombak terduga pelaku.
"Anaknya tadi malam langsung dilarikan ke RSUD Bima. Dia sempat muntah-muntah, karena ditombak pakai tombak beracun, syukurnya cepat diberikan obat penawar," terang dia.
Sementara ibunya, Nurmi tidak sampai diserang oleh para pelaku pakai sajam. Karena dia cepat kabur menyelamatkan diri dari arah belakang rumahnya.
"Ibunya tidak terluka, tadi pagi dia sudah kembali ke rumah," beber dia.
3. TKP dijaga ketat polisi
Abdul Hadi mengatakan, Desa Soro saat ini masih dijaga ketat oleh anggota Polsek Lambu dan Polres Bima Kota. Personel disiagakan karena khawatir terjadi reaksi susulan yang dapat mengganggu kondusivitas dan keamanan wilayah.
"Iya, masih dijaga sama polisi. Alhamdulillah, situasi di desa sudah berlangsung aman," akunnya.
Sementara itu, jasad Landu dan Nurdin akan dimakamkan bersama hari ini. Namun tempat pemakamannya di dusun yang berbeda di Desa Soro Kecamatan Lambu.
"Beda dusun saja, tapi masih termasuk Desa Soro," pungkas Hadi.
Baca Juga: Qori di Bima Ditawari Jadi Calon Imam Masjid Al-Nawawi dan Beasiswa