Bocah SD di Bima Tewas Kesetrum Listrik Perangkap Babi 

Korban ditinggal pergi bapaknya yang cari rempah-rempah

Bima, IDN Times - Sebuah peristiwa nahas mengguncang masyarakat di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Afriani, siswi Kelas 1 SD di Desa Oi Saro Kecamatan Sanggar tewas tersetrum listrik perangkat babi di kebun jagung orangtuanya, Jumat (1/3/2024). 

Kapolsek Sanggar Inspektur Dua Pol Erik membenarkan kejadian tersebut kepada jurnalis. 

1. Turun dari pondok tanpa sepengetahuan ibunya

Bocah SD di Bima Tewas Kesetrum Listrik Perangkap Babi Ilustrasi mayat dievakuasi menggunakan mobil ambulans menuju Rumah Sakit Pratama Waisala.(Dok Polres Seram Bagian Barat)

Kejadian bermula saat korban berada di kebun jagung bersama kedua orangtuanya, pasangan Taufikurahman dan Irini di kawasan Saronta Desa Piong. Taufikurahman meninggalkan pondok untuk mencari rempah-rempah di sekitar kebun.

"Sebelum meninggalkan pondok, ayah korban memberi pesan kepada istri dan anaknya untuk tetap tinggal di dalam pondok," kata Kapolsek saat dihubungi oleh IDN Times, Sabtu (2/3/2024).

Tak berapa lama kemudian, Afriani turun dari pondok menuju lokasi kejadian tanpa sepengetahuan ibunya. Tak berselang lama, sang ibu mendengar teriakan dari korban.

Baca Juga: Harga Beras di Bima Rp18 Ribu per Kilogram, Warga Kurangi Porsi Makan

2. Korban meninggal di TKP

Bocah SD di Bima Tewas Kesetrum Listrik Perangkap Babi Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mardya Shakti)

Irini, ibu korban, yang mendengar teriakan tersebut segera bergegas menuju lokasi suara anaknya dan menemukan Afriani terjerat oleh kabel perangkap hama babi. Kabel tersebut sebelumnya dipasang oleh suaminya di sekitar kebun untuk mencegah serangan hama babi.

"Saat diperiksa oleh ibunya, korban sudah dalam keadaan tersengat oleh kabel perangkap hama babi," jelas Kapolsek.

Dengan melihat kejadian itu, sang ibu panik dan berteriak meminta pertolongan dari warga sekitar. Warga dan suami korban segera datang ke lokasi untuk menyelamatkan Afriani.

"Sayangnya, nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Korban dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian perkara," tambahnya.

3. Kapolsek imbau warga tak gunakan perangkat listrik di lahan jagung

Bocah SD di Bima Tewas Kesetrum Listrik Perangkap Babi PLN UID Sulselrabar menjamin keamanan pasokan listrik pada masa Pemilu 2024. (Dok. PLN UID Sulselrabar)

Selanjutnya, jasad korban dievakuasi ke rumah duka di Desa Oi Saro menggunakan sepeda motor. Keluarga korban menolak untuk melakukan autopsi dan menganggap kematian tragis bocah tersebut sebagai musibah.

"Keluarga menolak membawa jasad korban ke puskesmas dan membuat surat pernyataan menolak autopsi," ujarnya.

Jasad Afriani kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Oi Saro pada sore harinya. Kapolsek berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi masyarakat setempat.

"Kami mengimbau agar tidak lagi menggunakan perangkap listrik untuk menghadapi hama babi di kebun jagung karena tindakan tersebut berpotensi mengancam keselamatan," pungkasnya.

Baca Juga: Satu DPO Pembakar Kotak Suara Pemilu di Bima Dibekuk di Mataram

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya