Asyiknya Naik Kapal Keliling Teluk di Pantai Lawata Bima

Akan dibangun keramba terapung dan water boom tahun 2023

Kota Bima, IDN Times- Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyimpan banyak obyek destinasi wisata yang menjadi incaran wisatawan. Satu di antara objek wisata yang wajib dikunjungi ketika bertandang di Kota Tepian Air ini adalah Pantai Lawata. Wisatawan dapat berkeliling teluk memakai kapal sewaan.

Pantai ini terletak di Kelurahan Dara Kecamatan Rasana'e Barat. Di pantai ini, wisatawan disuguhkan dengan panorama alam yang memukau nan memanjakan mata. Sebagian besar destinasinya berupa wisata alam mulai, air terjun, pantai, perbukitan, goa, dan banyak lagi.

Berkeliling dengan kapal atau perahu tak perlu merogoh kantong dalam-dalam. Harga sewanya sangat terjangkau bagi wisatawan. Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati aneka kuliner hidangan laut yang segar.

Ingin tahu berapa tarif sewa kapal dan fasilitas apa saja di pantai ini? Yuk simak ulasan berikut ini!

1. Mudah dijangkau dan dekat dengan pusat kota

Asyiknya Naik Kapal Keliling Teluk di Pantai Lawata BimaFoto area Pantai Lawata (IDN Times/Juliadin)

Untuk bisa sampai ke Pantai Lawata, jarak tempuhnya tidak begitu jauh seperti menuju objek wisata lain. Dari pusat Kota Bima, pengunjung hanya menghabiskan waktu dalam perjalanan tidak kurang dari 20 menit.

Demikian halnya jika wisatawan dari Bandara Sultan Muhammad Salahuddin (SMS) di Kabupaten Bima. Hanya menghabiskan waktu lebih kurang 20 menit, lalu sampai tujuan.

Dari bandara menuju Pantai Lawata, pengunjung akan melintasi jalan di pinggir pantai. Beragam pandangan yang disuguhkan, selain panorama laut yang tenang sejauh mata memandang, di sepanjang jalan, pengunjung bisa menyaksikan para nelayan yang penen rumput laut di sekitar laut Taman Panda.

Baca Juga: Sopir Bus di Bima Tuntut Penyesuaian Tarif, setelah Naiknya Harga BBM

2. Disediakan kapal untuk untuk mengelilingi teluk Bima

Asyiknya Naik Kapal Keliling Teluk di Pantai Lawata BimaFoto kapal yang akan siap mengantar pengunjung keliling teluk Bima (IDN Times/Juliadin)

Tidak hanya sebagai tempat untuk mengisi hari libur, di ikon kebanggaan warga Kota Bima ini pengunjung dimanjakan pandangan yang jarang ditemukan di objek wisata lain.

Suguhan itu, seperti wisatawan dari jarak jauh dapat melihat deretan pemukiman warga Kota Bima, Masjid Terapung Pantai Amahami. Termasuk bisa melihat goa peninggalan tentara jepang, hingga dapat menikmati panorama senja dari pegunungan Donggo yang menjulang pencakar langit.

Selain itu, di Pantai Lawata juga ditunjang dengan sejumlah fasilitas yang bisa dinikmati pengunjung, baik itu kalangan usia anak-anak hingga dewasa. Fasilitas tersebut seperti banana boat, kapal mini kelilingi teluk bima hingga kolam renang.

Tarif menggunakan sejumlah fasilitas tersebut cukup ramah kantong. Untuk banana boat, Rp20 ribu per orang, tarif naik kapal keliling Rp75 ribu peraorang dan Rp5 ribu hingga Rp10 ribu untuk biaya masuk kolam renang.

Tidak hanya itu, di Pantai Lawata juga tersedia minuman berbagai variasi. Termasuk, ikan bakar yang masih segar di sediakan sejumlah pemilik lapak.

3. Akan dibangun keramba terapung hingga water boom

Asyiknya Naik Kapal Keliling Teluk di Pantai Lawata BimaFoto kolam renang di Pantai Lawata (IDN Times/Juliadin)

Pengelola Pantai Lawatan Suhardin mengaku objek destinasi setempat akan terus dibenahi oleh pemerintah Kota Bima. Rencananya, pada tahun 2023 mendatang akan dibangun sejumlah fasilitas penunjang.

Pada bagian utara dari jarak 300 meter dari bibir pantai nanti, akan dibangun keramba terapung. Bersamaan dengan tempat makan santai hingga spot diving di bawa laut. 

"Saat ini sementara proses pembangunan restoran dan meeting room di area bukit pertama," jelas Suhardin yang dikonfirmasi, Sabtu (10/9/2022).

Selain tiga fasilitas tersebut, di 2023 nanti sejumlah lapak akan diisi beragam makanan khas dari berbagai daerah. Sehingga para pengunjung, langsung mencicipi makanan yang disuguhkan sesuai selera.

"Jadi nanti bukan hanya makanan dan minuman khas Bima, tapi juga akan isi oleh makanan khas dari daerah lain," terang mantan Humas DPRD Kota Bima ini.

Baca Juga: 8.500 Hektare Hutan Lindung di Bima Dibabat Jadi Lahan Pertanian

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya