54 Ribu Warga Miskin Ekstrem di Bima Dapat Bantuan Beras

Setiap penerima manfaat dapat 10 kilogram beras

Bima, IDN Times - Pemerintah pusat mengalokasikan 1.629 ton beras di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Beras itu akan disalurkan ke 54 ribu warga miskin ekstrem yang tersebar pada 18 kecamatan di Bima.

"Total bantuan beras dari pusat untuk penanganan kemiskinan ekstrem sebanyak 1.629 ton," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bima Muhammad Natsir, Kamis (4/1/2024).

1. Disalurkan selama 3 bulan

54 Ribu Warga Miskin Ekstrem di Bima Dapat Bantuan Berasilustrasi beras yang sudah dicuci (unsplash.com/Luba Ertel)

Menurut Natsir, 1.629 beras nanti akan dibagikan dari Januari hingga Maret 2024 mendatang. Setiap bulan akan dikirim 543 ton dan setiap penerima manfaat akan diberikan sebanyak 10 kilogram beras.

"Pembagian beras nanti perorang, bukan hitungan per Kepala Keluarga (KK). Jadi setiap mereka akan diberikan masing-masing 10 kilogram," terangnya.

Baca Juga: 20 TKI Ilegal dari Bima Bermasalah di Luar Negeri, 10 Orang Meninggal

2. Beras sedang dikemas

54 Ribu Warga Miskin Ekstrem di Bima Dapat Bantuan Berasilustrasi beras untuk membuat nasi liwet (freepik.com/KamranAydinov)

Mantan Sekretaris Dispertanbun Kabupaten Bima ini mengatakan, saat ini beras sedang proses pengemasan di gudang Bulog Bima. Dalam waktu dekat, rencananya akan segera disalurkan ke penerima manfaat.

"Sekarang sedang dikemas di Bulog Bima," jelasnya.

Saat proses distribusi beras nantinya, ia berharap agar diawasi oleh semua pihak. Supaya tidak terjadi kecurangan yang berdampak pada penyaluran beras tidak tepat sasaran.

"Kita harus awasi bersama, jangan sampai ada kecurangan," beber Natsir.

3. Bansos pusat terbantu di tengah kekurangan stok pangan daerah

54 Ribu Warga Miskin Ekstrem di Bima Dapat Bantuan BerasFoto Kantor DKP Kabupaten Bima (Juliadin/IDN Times)

Menurut Natsir, bantuan beras dari pemerintah pusat setidaknya dapat membantu penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bima. Terlebih stok pangan pada tahun 2024 hanya 8 ton yang mampu dianggarkan Pemkab Bima.

"Jadi bantuan pusat ini sebagai penyangga di tengah keterbatasan stok pangan yang ada. Meskipun bantuan beras ini sifatnya hanya sesaat, tentu angka kemiskinan kita gak akan selesai," sambung dia.

Untuk itu, pihaknya sedang berupaya menjalankan program pertanian terintegrasi dengan harapan dapat mengurangi kemiskinan. Progam berbasis pangan tersebut tengah berjalan di Desa Parangina Kecamatan Sape.

"Rencananya lagi, nanti program pertanian terintegrasi akan dilakukan di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi," pungkasnya.

Baca Juga: Tiga Remaja di Bima Diperkosa pada Malam Tahun Baru

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya