5 Titik Rawan Longsor dan Banjir pada Jalur Mudik Lebaran di Bima

Antisipasi longsor karena hutan di pinggir jalan gundul

Bima, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan pemetaan titik rawan bencana alam pada mudik lebaran 2024. Dari hasil pemetaan, terdapat 5 titik rawan bencana longsor dan tidak sedikit ruas jalan rawan tergenang banjir.

Kepala BPBD Kabupaten Bima, Isyra mengatakan titik rawan bencana longsor berada di jalur jalan negara dan lintas provinsi. Di jalan negara rawan longsor seperti jalur Rora-Madapangga dan lintas Kota Bima-Sape.

1. Longsor karena hutan banyak gundul

5 Titik Rawan Longsor dan Banjir pada Jalur Mudik Lebaran di BimaFoto Kalak BPBD Kabupaten Bima, Isyra (Dok/istimewa)

Sementara rawan longsor di jalan lintas provinsi seperti pada jalur Simpasai-Parado dan Sanggar-Tambora. Kemudian juga termasuk di sepanjang jalan jalur lintas Kota Bima-Wera. 

Menurut Isyra, lima titik itu rawan longsor karena hutan di sekitar jalan raya telah gundul karena dibabat petani untuk perluasan lahan tanaman jagung. Hal itu dinilai dapat mengakibatkan tebing bagian kiri-kanan jalan tergerus dan longsor. 

"Tebing-tebing mudah longsor, karena sudah tidak ada lagi pegangan," katanya dikonfirmasi Jumat (29/3/2024).

Baca Juga: 134 Napi di Rutan Bima Diusulkan Dapat Remisi Khusus Idul Fitri

2. Banjir genangi jalan karena drainase tersumbat

5 Titik Rawan Longsor dan Banjir pada Jalur Mudik Lebaran di BimaIlustrasi rumah terendam banjir di Demak. (Antara/Aji Styawan)

Sementara di jalan Kabupaten Bima, hampir semua tidak terdapat titik longsor. Namun demikian, di sini rawan banjir, karena drainase pada sisi kiri-kanan jalan banyak yang tersumbat tanah dan material sampah. 

"Kalau titik longsor hampir tidak ada di jalan kabupaten. Kecuali banjir dan genangan air memang rawan di sejumlah ruas jalan, karena drainase sudah tersumbat tanah dan sampah," terangnya.

Terhadap sejumlah titik rawan longsor dan banjir itu, BPBD telah memasang ratusan rambu rawan bencana. Para pemudik diharapkan ekstra hati-hati dan mengurangi kecepatan saat melintas.

"Rambu-rambu sudah kita pasang, tak terkecuali juga di objek wisata rawan bencana," sambungnya.

3. Akan turunkan alat berat

5 Titik Rawan Longsor dan Banjir pada Jalur Mudik Lebaran di BimaIlustrasi tanah longsor (Dok. BNPB)

Senada juga disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bima, Hardiansyah. Ia mengaku, BPBD tidak memiliki kewenangan mengenai keamanan dan kenyamanan pemudik selama dalam perjalanan.

"Keamanan pemudik saat bencana bukan kewenangan kami. Kalaupun terjadi bencana, kami sifatnya hanya koordinasi," katanya.

Koordinasi dapat dilakukan jika terjadi bencana. Misalnya terjadi longsor mengakibatkan material tanah menutup jalan, maka pihaknya akan koordinasi dengan Pekerjaan Umum (PU) agar segera mengerahkan alat berat.

"Untuk melakukan pembersihan material, supaya jalan raya dapat dilintasi kembali," pungkasnya.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2024, ini Jalur yang Rawan Longsor di NTB

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya