Jokowi Meresmikan Proyek Bendungan di Sumbawa Senilai Rp1,7 Triliun

Sumbawa, IDN Times - Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo meresmikan proyek Bendungan Beringin Sila di Desa Motong Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (29/12/2022).
Proyek Bendungan Beringin Sila dimulai sejak Januari 2019 dengan nilai proyek Rp1,7 triliun.
"Hari ini, kita menyaksikan bendungan sudah selesai dibangun dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Jokowi dalam prosesi peresmian Bendungan Beringin Sila.
1. Bendungan keempat yang telah selesai dibangun di NTB

Jokowi mengatakan, bendungan tersebut merupakan proyek keempat dari enam pembangunan bendungan ditargetkanakan dibangun di NTB. Totalnya sudah dibangun empat bendungan, yakni Beringin Sila (Sumbawa), Tanju (Dompu), Mila (Dompu), dan Bintang Bano (Sumbawa Barat).
Sisanya dua bendungan lain, yaitu Meninting Lombok Barat dan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat akan diresmikan pada Tahun 2023.
"Kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air. Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” ujar Jokowi.
2. Wujud pemerataan pembangunan

Jokowi menyebutkan, pemerintah sudah memulai proses pembangunan enam bendungan di NTB sejak Tahun 2015 silam. Pembangunan bendungan tersebut wujud pemerataan pembangunan infrastruktur untuk mendukung ketersediaan air dan ketahanan pangan nasional.
Khususnya untuk pembangunan Bendungan Beringin Sila dilakukan sejak Januari 2019 dengan biaya sebesar Rp1,721 triliun. Pembangunan dilakukan dalam dua paket di mana Paket I dilaksanakan oleh PT Abipraya-Mina (KSO).
Sedangkan Paket II oleh PT Nindya-Lestari (KSO) dan supervisi dilaksanakan oleh PT Indra Karya-Bina-Tuah (KSO).
3. Hasilkan pembangkit listrik kapasitas 1,4 MW

Konstruksi Bendungan Beringin Sila didesain dengan memiliki ketinggian 70,5 meter, panjang 787,58 meter, dan lebar puncak 12 meter. Bendungan memiliki total kapasitas tampungan 27,46 juta m3 dan luas genangan 126 hektare.
Bendungan ini nantinya akan mampu mengairi lahan seluas 3.500 hektare dan menghasilkan air baku sebesar 76 liter per detik untuk mendukung pertanian di Kabupaten Sumbawa.
Selain itu, kehadiran bendungan ini pun dimanfaatkan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) berdaya 1,4 MW, mereduksi banjir sebesar 90,37 m3/detik, serta potensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi.